Niat lebaran di rumah kakak, alhamdulillah dapat bonus nonton pertandingan Asean Games 2018. Kali ini nonton olahraga kano yang diselenggarakan di Bendungan Rentang Majalengka yang lokasinya gak terlalu jauh dari rumah kakak.
Lokasi pertandingan Kano (Canoe) Asean Games terletak di Bendung Rentang Jatitujuh Majalengka. Lokasinya hanya beberapa kilometer dari Bandara Kertajati Majalengka dan Pintu Tol Kertajati. Akses menuju ke sana sangatlah mudah dan jalanannya bagus. Bendung Rentang mengairi 3 kabupaten yakni Kabupaten Majalengka, Indramayu, dan Kabupaten Cirebon.
Saya tiba di lokasi pertandingan pukul 8.00 WIB tapi ternyata pertandingannya baru dimulai jam 10.00 WIB. Berhubung nonton ini gratis jadi yang datang untuk nonton banyak banget sementara setiap sesi dibatasi 200 penonton. Yang nonton harus antre di jalan yang dibatasi oleh pintu pembatas yang dijaga ketat oleh puluhan petugas keamanan dan panitia.Â
Setelah menunggu kurang lebih sejam, akhirnya yang antre diperbolehkan masuk. Kita diberi cap dan harus memperlihatkan KTP kita. Dari pintu masuk sampai pintu bangku penonton kita dilarang untuk memotret dan kata panitia jika memotret akan dikeluarkan dari venue. Pas masuk ke area tempat duduk penonton, lagi-lagi kita harus melewati pemeriksaan yang ketat. Benar-benar sangat ketat peraturan dan pengamanannya di sebuah event pertandingan olahraga.
Tempat untuk menonton sebenarnya sangat nyaman dan adem karena berupa panggung yang diberi tenda. Bangku penonton pun nyaman karena diberi bantalan. Di bangku penonton kita boleh mengambil gambar asalkan tidak menganggu penonton yang lain.
Hanya yang menjadi masalah, kita hanya diberi waktu 1,5 jam di sana sementara sampai pukul 10.15 pertandingan baru dimulai, tapi pada 10.30 kita harus keluar dari venue. Jadi penonton hanya bisa menonton pertandingan 15 menit saja. Saya dan penonton pun hanya kebagian menonton aksi 3 peserta saja.Â
Belum puas rasanya menonton pertandingan olahraga di event terbesar se-Asia tersebut. Sempat sih saya mengeluh ke salah satu panitia, waktu itu jawaban panitia malah menyalahkan penonton. Menurutnya salah sendiri kita memilih menonton di waktu yang salah. Jawaban yang sebenarnya kurang layak dilontarkan oleh panitia event akbar apalagi jadwal pertandingan tidak terpampang di sepanjang venue.
Ketika kita keluar dari venue menuju jalan keluar pun, kita dilarang mengambil gambar atau memotret. Kita tak hentinya diingatkan untuk cepat-cepat keluar dari area pertandingan. Untuk ngambil gambar di tiang bendera negara peserta pun saya sampai harus nekad meskipun tim panitia dan pengaman mengingatkan terus untuk keluar.
Kekurangan lainnya yang saya lihat adalah tidak adanya jalur pembatas antara jalan masuk dan keluar dari venue. Yang membatasi hanyalah puluhan pengaman yang beberapa di antaranya bersenjata. Jadinya yang saya rasakan bukan berada di lokasi pertandingan olahraga dengan banyak atlet dan ofisial tim yang saya lihat tapi seperti berada di suatu tempat dengan pengamanan yang super ketat.
Keramahan hanya saya dapatkan dari panitia dan tim relawan saja. Apakah ini akibat dari banyaknya teroris di negeri ini jadi di suatu pertandingan olahraga sekalipun, pengamanannya super ketat?
Untuk event sekelas Asian Games sebaiknya dibenahi lagi sistem masuk ke venue-nya walaupun itu gratis menonton. Kasian banyak sekali anak kecil yang terjepit ketika antre masuk ke lokasi pertandingan belum lagi udara yang panas di lokasi sementara kita harus menunggu 1 jam lebih untuk bisa masuk.