Mohon tunggu...
Mira Fitdyati
Mira Fitdyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Create your own sunshine

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Workshop "Unite For Safety" Menumbuhkan Kepedulian Masyarakat dalam Keselamatan Berkendara

25 Juli 2024   10:01 Diperbarui: 25 Juli 2024   10:24 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu kasus yang banyak memakan korban jiwa, salah satunya mahasiswa. Hal tersebut kemudian menjadi perhatian bagi Prodi Ilmu Komunikasi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Untuk menindaklanjuti kasus tersebut Prodi Ilmu Komunikasi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta membuat sebuah kegiatan dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mengutamakan keselamatan dalam berkendara. Kegiatan tersebut diberi nama Ajang Kreativitas Komunikasi UNISA atau biasa disebut dengan Antariksa. Antariksa sendiri merupakan luaran dari salah satu mata kuliah Prodi Ilmu Komunikasi untuk mahasiswa semester 6 Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Dengan adanya keresahan tersebut, mereka kemudian membuat kegiatan yang diberi nama Workshop "Unite For Safety" dengan tema Menumbuhkan Kepedulian Masyarakat dalam Keselamatan Berkendara.

Workshop "Unite For Safety" tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Juli 2024 di Hall Baroroh Baried Lantai 4 Gedung Siti Walidah Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Adapun kegiatan tersebut dimulai pada pukul 8 pagi sampai 11 siang yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi dan beberapa delegasi dari Ormawa dan UKM Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Kegiatan tersebut dipandu oleh Salsya Naulia sebagai Master of Ceremony. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari ketua pelaksana yaitu Dyas Ilham. Kemudian sambutan dari tamu undangan, yaitu Kaprodi Ilmu Komunikasi Bapak Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali, S.I.Kom., M.A., Dekan FEISHum Ibu Annisa Warastri, S.Psi., M.Psi., Psikolog., dan Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Ibu Yekti Satriyandari, S.ST., M.Kes. Workshop "Unite For Safety" menghadirkan tiga pemantik dari berbagai kalangan, yaitu AKBP. Widya Ningrum perwakilan Ditlantas Polda DIY, Mas Rang sebagai Casual Riding Influencer, dan Muhammad Ali Iqbal perwakilan Astra Motor Yogyakarta. Kehadiran beberapa pemantik tersebut tentunya memberikan antusiasme tersendiri bagi peserta workshop.

Adapun dalam Workshop "Unite For Safety" tersebut, AKBP. Widya Ningrum menjadi pemantik pertama yang menjelaskan bagaimana peran Ditlantas Polda DIY dalam menangani keresahan masyarakat mengenai keselamatan berkendara. Ibu Widya menjelaskan bahwa upaya kepolisian dalam menangani kasus kecelakaan, yaitu dengan mengurangi jumlah bukaan disetiap jalan, minimal jarak dari satu bukaan ke bukaan yang lain adalah 300 meter. Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa Ditlantas Polda DIY selalu melakukan rapat koordinasi mengenai apa yang seharusnya dilakukan untuk menangani kasus kecelakaan. Kemudian, Ditlantas Polda DIY juga mensosialisasikan mengenai bagaimana menumbuhkan keselamatan berkendara kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Ibu Widya mengemukakan bahwa terdapat kenaikan kasus kecelakaan pada pelajar dan mahasiswa menjadi 30 persen. Oleh sebab itu, beliau menjelaskan apa saja etika yang harus dimiliki oleh seorang pengendara. Yaitu jangan melawan arus dan melewati jalan sesuai dengan jalurnya. Terakhir beliau berpesan kepada masyarakat, agar selalu tertib dalam berlalu lintas dan menjadi pelopor keselamatan dalam berlalu lintas.

Pemantik kedua yaitu Rangga Pramudita atau biasa dikenal dengan Mas Rang. Rangga Pramudita merupakan seorang Casual Riding Influencer yang sering kali melakukan touring diberbagai kota yang ada di Indonesia. Dalam Workshop "Unite For Safety" Mas Rang menggunakan tagline "yuk sama-sama sadar akan keselamatan berkendara". Mas Rang menjelasan pentingnya sadar dalam keselamatan berkendara, yaitu untuk mencegah kecelakaan dan cidera serius, mengurangi biaya dan kerugian, serta mematuhi peraturan yang ada. Dalam hal ini Mas Rang juga menggaris bawahi poin-poin penting yang harus diperhatikan sebelum berkendara. Pertama kesadaran individu, pentingnya untuk menyadari keselamatan berkendara di jalan. Kedua mematuhi aturan, dengan mematuhi peraturan dan tanda-tanda lalu lintas adalah langkah mendasar untuk mengurangi risiko kecelakaan. Ketiga kondisi kendaraan, sebelum berkendara pastikan kendaraan dalam kondisi baik. Keempat fisik, jika kita sudah merasa lelah berkendara, sebaiknya istirahat dulu. Selain itu, Mas Rang juga memberikan beberpa tips dalam keselamatan berkendara. Pertama safety is style, perbaikan cara berkendara dan jadikan keselamatan itu bagian dari gaya hidup. Kedua proper modification, modifikasi kendaraan sesuai kebutuhan dan fungsi. Ketiga respect, saling menghargai penggunaan jalan. Contohnya, menengok dulu sebelum belok di jalan.

Adapun sebagai seorang Casual Riding Influencer Mas Rang juga memberikan tips aman ketika riding sendirian. Pertama, sebelum kita jalan harus peka terhadap lingkungan yang menjadi tujuan. Contohnya, ketika mahasiswa Jogja jago naik motor di Jogja. Belum tentu jago naik motor di Jakarta. Karena behavior lingkungan berbeda-beda. Kedua, cari waktu yang paling aman, yaitu dari subuh sampai maghrib. Ketiga, kita bisa menghargai behavior pengendara lain, dengan mengikuti behavior masyarakat sekitar dan cepat beradaptasi. Mas Rang juga mengemukakan tantangan terberat saat touring, yaitu bagaimana cara kita melawan rasa takut. Jika kita sudah bisa melawan rasa takut, artinya kita sudah menjadi pemenang di dalam diri kita sendiri. Selain itu, Mas Rang juga memberikan tips agar barang bawaan kita tetap aman saat touring, yaitu cari tempat istirahat yang aman dan pastikan barang penting dimasukkan ke dalam jok motor. Pesan dari Mas Rang yaitu yang utama adalah kembali ke rumah dengan selamat. Destinasi bukan yang utama, tetapi rumah yang utama.

Pematik terakhir yaitu Muhammad Ali Iqbal yang merupakan perwakilan dari Astra Motor Yogyakarta. Dalam Workshop ini Mas Iqbal menjelaskan bahwa kecelakaan tidak mencari siapa yang benar dan siapa yang salah, karena semua mengalami kerugian. Oleh sebab itu, Mas Iqbal mengemukakan beberapa perilaku yang dapat menyebabkan kecelakaan. Pertama ceroboh terhadap lalu lintas. Kedua gagal menjaga jarak aman, karena banyak kecelakaan itu menyundul kendaraan yang didepannya. Dengan demikian pengendara perlu menjaga jarak 40 km/jam minimal 20 meter dan maksimal 40 meter. Ketiga Ceroboh saat belok, teknik belok ada 2 gaya, yaitu gaya sentrifugal dan gaya gravitasi. Ketika kita ingin belok gunakan rem belakang dengan ditekan secara perlahan. Kemudian ketika belok jangan lihat ke depan, tetapi lihat ke arah belokan yang dituju. Keempat melewati batas kecepatan, kecepatan yang masih bisa dikendalikan dikisaran 40-60 km/jam. Sedangkan, ketika diatas 90 km/jam sudah sulit untuk dikendalikan. Kelima ceroboh saat menyalip, cara menyalip yang benar yaitu boleh dari kanan dan kiri, tergantung bagaimana kendaraan lain memberikan kesempatan untuk menyalip. Kalau ingin menyalip harus membunyikan klakson terlebih dahulu. Mas Iqbal juga menjelaskan bagaimana teknik putar balik yang benar, yaitu jika mengambil disisi kanan saat ingin putar balik, maka harus menurunkan kaki terlebih dahulu, kemudian melihat ke belakang apakah ada kendaraan lain atau tidak kemudian mengambil pada sisi kiri. Adapun jarak minimal menyalakan sein yaitu minimal 10 meter maksimal 20 meter sebelum belokan. Dan saat itu posisinya sudah ada dikiri. Karena pada dasarnya alat komunikasi saat di jalan ada dua, yaitu lampu dan klakson. Kemudian, Mas Iqbal juga mengemukakan cara melakukan pengereman dititik berpasir/ licin, yaitu dengan melakukan pengereman sebelum pada titik yang berpasir/ licin, jangan melakukan pengereman tepat dititik yang berpasir/ licin. Untuk itu kita sebagai pengendara sudah seharusnya mengetahui bagaimana cara berkendara yang baik dan benar. Selain itu, sebagai pengendara juga harus mempunyai pemahaman terhadap tata tertib dalam berlalu lintas agar terciptanya kesadaran dalam keselamatan berkendara.

Berdasarkan hal tersebut Workshop "Unite For Safety" berkaitan dengan salah satu teori psikologi komunikasi yaitu teori behaviorisme. Di mana teori ini merupakan teori yang mempelajari perilaku manusia. Teori ini menekankan bahwa tingkah laku manusia menghasilkan suatu rangsangan dan respon terhadap kondisi lingkungan disekitarnya. Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa perilaku bisa dibentuk dengan memberikan penghargaan atau teguran. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan Workshop "Unite For Safety" yang diadakan oleh teman-teman antariksa. Dalam workshop tersebut, peserta belajar bagaimana cara berkendara yang baik dan benar melalui pemaparan materi pemantik dan demonstrasi oleh Astra Motor Yogyakarta. Contohnya, saat sedang berkendara kemudian adan razia pengguna jalan. Karena kita selalu tertib dalam berlalu lintas seperti menggunakan helm dan selalu membawa SIM, KTP serta surat-surat kendaraan, maka penghargaan yang kita terima dari kepolisian berupa terbebas dari penilangan kendaraan. Sebaliknya, jika kita sebagai pengguna jalan tidak tertib dalam berlalu lintas seperti menerobos lampu merah, maka kita akan memperoleh teguran dari kepolisian bahkan bisa saja sampai memperoleh denda. Dengan adanya teguran dan denda tersebut tentunya dapat mengubah perilaku kita agar sadar dalam keselamatan berkendara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun