Mohon tunggu...
Miraa Sartikaa
Miraa Sartikaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahsiswa

Mahsiswa unikama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa Anak Muda Lebih Pilih Layar daripada Panggung?

30 Oktober 2024   21:54 Diperbarui: 30 Oktober 2024   21:56 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kenapa Anak Muda Lebih Pilih Layar daripada Panggung?
Ada beberapa alasan mengapa generasi muda kurang tertarik dengan teater tradisional. Salah satu penyebab nya adalah perbedaan selera dan hiburan. Generasi muda sekarang lebih cenderung suka hiburan yang lebih interaktif dan menarik, seperti film, musik, dan acara televisi. Selain itu, dengan kemajuan teknologi juga memungkinkan mereka untuk mengakses hiburan dengan mudah dan nyamanan di rumah tanpa harus keluar rumah, apalgi anak muda yang introvert, mereka pasti akan malu jika bertemu sama orang-orang banyak, dan akan lebih cenderung malas jika harus keluar rumah.

Mereka merasa bahwa nonton hiburan di Gadged atau handphone, itu lebih seru daripada harus  keluar rumah.Sehingga, generasi muda sekarang merasa bahwa mereka tidak lagi perlu pergi ke tempat- tempat teater untuk menikmati pertunjukan. Selain hal itu, teater tradisional juga  sering kali dianggap sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman dan kurang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, teater tradisional perlu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman agar tetap menarik peminat  untuk generasi muda.

Ada beberapa alasan yang membuat generasi muda kurang tertarik  dengan  teater tradisional 

 Salah satunya yaitu; Kurangnya relevan. Banyak yang merasa teater tradisional kurang relevan dengan kehidupan modern. Bahasa, cerita, dan gaya pertunjukan mungkin terasa kuno dan tidak sesuai dengan minat generasi muda. Dan mungkin  juga kurang menarik, bagi generasi muda untuk mengikuti teater.
Karena jika dibandingkan dengan hiburan modern seperti film, serial, atau game. Teater tradisional ini mungkin dianggap kurang menarik karena kurangnya efek visual, suara, dan interaktivitas.

Berikutnya  juga  ada yang mempunyai kekurangan promosi. Promosi teater tradisional seringkali kurang efektif, terutama di kalangan anak muda. Akibatnya, banyak yang tidak tahu atau tidak tertarik untuk menonton.
Dan terakhir adalah  memiliki kurangnya akses. Akses untuk menonton teater tradisional seringkali terbatas, terutama di daerah perkotaan. Jadwal pertunjukan yang tidak fleksibel dan harga tiket yang mahal, juga menjadi kendala  para generasi muda untuk menonton.
Yang jauh diketahui sekarang adalah bahwa generasi muda cenderung lebih menyukai hiburan yang instan dan  jauh lebih mudah diakses melalui perangkat digital. Teater tradisional yang begitu membutuhkan waktu dan komitmen yang besar,  menjadi kurang menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun