Mohon tunggu...
Mira Adilia
Mira Adilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pentingnya memperhatikan lingkungan sekitar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN 34 BTV 3 UNEJ Meningkatkan Pemasaran Produk Jelly Secara Efektif di Masa Pandemi

3 September 2021   15:30 Diperbarui: 3 September 2021   15:33 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Kegiatan KKN/dokpri

 Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Jember merancang KKN di masa pandemi Covid-19 dengan tema "KKN Back to Village" yang diartikan bahwa KKN dilaksanakan pada kampung halaman mahasiswa masing-masing. Salah satu daerah yang dijadikan tempat pelaksanaan KKN yaitu Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. 

       Kelurahan Jember Kidul pada tahun 2014 berdasarkan data kelurahan berpenduduk 23.188 jiwa yang tersebar pada 5 lingkungan dan 36 RW 126 RT. Kelurahan ini memiliki potensi di bidang perekonomian dengan catatan kelembagaan ekonomi yang berada di Kelurahan Jember Kidul terdiri dari 3 pasar, 2 lembaga koperasi, 356 toko/kios, dan 597 warung. Potensi ekonomi terbesar teletak di RW 32 RT 2 karena dilokasi ini terdapat pasar yang bernama Pasar Pelita. Sehingga sebagian besar masyarakat bekerja sebagai pedagang. Namun kondisi pandemi Covid-19 saat ini memberikan banyak dampak negatif bagi para pedagang. Karena pendapatan yang paling diharapkan dalam mencukupi kebutuhan sehari hari mereka  yaitu berasal dari hasil penjualan di pasar.

"Kegiatan jual beli di pasar tradisional menjadi terganggu dikarenakan pemerintah mengharuskan masyarakat untuk membatasi aktivitas sehari-hari yang biasanya dilakukan di luar rumah. Hal ini membuat pengunjung pasar semakin sepi dan omzet penjualan para pedagang menurun," kata Ibu Eni salah satu pedagang pasar pelita.

Gambar 2. Kondisi salah satu stand di Pasar Pelita/dokpri
Gambar 2. Kondisi salah satu stand di Pasar Pelita/dokpri
Pada hari sebelum adanya Covid-19, dagangan beliau selalu terjual habis dalam sehari dengan produksi jelly sebanyak 2 - 4 loyang berukuran 11.400 ml. Sedangkan sekarang nyaris tidak ada pengunjung yang mampir di standnya. Untuk menyiasati kerugian besar yang didapat oleh ibu Eni, maka salah satu mahasiswa kknbtv3unej2021 membantu meningkatkan pemasaran produk dengan cara pengembangan produk dan pemasaran digital. 

Berdasarkan tren permintaan pasar saat ini yaitu produk yang memiliki daya tarik dari segi produk itu sendiri dan kemasan untuk meyakinkan konsumen dalam memilih produk. Penerapan digital marketing akan memperluas jangkaun pasar sehingga produk ini dapat lebih dikenal dikhalayak luas tanpa bertemu langsung ditempat penjualan. 

Dengan adanya keberadaan salah satu mahasiswa KKN Back to Village III UNEJ (program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak Covid-19) diharapkan dapat membantu pemilik usaha jelly dengan melakukan edukasi terkait kewirausahaan melalui pelatihan dan pembimbingan dalam pengembangan produk dan digital marketing. Pelatihan dan pembimbingan ini memfokuskan pemilik usaha untuk dapat mengenal teori pengembangan produk dan digital marketing beserta implementasinya. 

       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun