Mohon tunggu...
MIRA AYUJATI
MIRA AYUJATI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

saya menyukai manusia susah digapai

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Itu Diabetes?

20 Oktober 2024   20:08 Diperbarui: 20 Oktober 2024   20:19 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hiperglikemia yang disebabkan oleh kelainan dalam sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya adalah tanda gangguan metabolik yang dikenal sebagai diabetes melitus (DM). Penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang terus meningkat dan sangat umum di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa jumlah orang yang menderita diabetes diperkirakan mencapai 463 juta pada tahun 2019 dan diperkirakan akan naik menjadi 700 juta pada tahun 2045. Penyakit jantung, stroke, dan kerusakan saraf adalah beberapa komplikasi serius yang dapat disebabkan oleh diabetes. 

Diabetes melitus terbagi menjadi dua jenis utama: Tipe 1 terjadi pada anak-anak dan remaja karena kerusakan sel beta pankreas yang menghasilkan insulin. Sebaliknya, diabetes tipe 2 lebih umum dan terkait dengan faktor risiko seperti obesitas, gaya hidup tidak aktif, dan pola makan yang tidak sehat. Diabetes gestasional juga terjadi selama kehamilan. Sangat penting untuk memahami jenis diabetes ini agar kita dapat merencanakan pencegahan dan pengobatan yang tepat.

Diabetes melitus memiliki gejala yang seringkali tidak jelas dan dapat mencakup rasa haus yang berlebihan, sering berkemih, kelelahan, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Tes kadar gula darah, yang melibatkan pemeriksaan puasa, tes toleransi glukosa, dan pemeriksaan HbA1c, biasanya digunakan untuk menentukan diabetes. Untuk menghindari masalah yang lebih serius, deteksi dini sangat penting. 

Perubahan gaya hidup, pengobatan, dan pengawasan rutin adalah bagian dari manajemen diabetes. Mereka yang menderita diabetes disarankan untuk mengikuti diet yang seimbang yang mengurangi jumlah gula dan karbohidrat sederhana, serta meningkatkan jumlah aktivitas fisik mereka. Insulin atau obat antihiperglikemik juga dapat menjadi bagian dari perawatan. Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, sangat penting untuk mengajarkan mereka cara mengelola penyakit mereka sendiri. 

Diabetes melitus, suatu kondisi kronis, memerlukan perhatian besar dari masyarakat dan dokter. Penderita diabetes dapat mengelola penyakit mereka dengan lebih efektif jika mereka tahu tentang penyebab, gejala, dan manajemen diabetes. Untuk menghentikan peningkatan jumlah kasus diabetes di seluruh dunia, pencegahan melalui gaya hidup sehat dan edukasi berkelanjutan sangat penting. Sangat penting bagi semua pihak, termasuk pemerintah dan komunitas, untuk berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan dan pengelolaan diabetes yang efektif.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun