Mohon tunggu...
Mira Tri Utami
Mira Tri Utami Mohon Tunggu... -

Tut wuri handayani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hasil dari Sebuah Inovasi Pembelajaran

27 Desember 2010   13:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:20 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Inovasi Pembelajaran merupakan / dapat dimaknai sebagai suatu upaya baru dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan suasana yang mendukung untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran di harapakan kerja otak saling terkait dan melengkapi kerja otak. Karena pembelajaran adalah suatu proses unik menerapkan makna sistem pembelajaran. Pembelajaran harus mampu menghasilkan hasil yang optimal yaitu mampu memberdayakan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa yang terdiri dari potensi kognitif, affektif dan psikomotorik.

Perkembangan Inovasi pembelajaran tidak lepas dari teori pembelajaran.Teori merupakan prinsip kasar yang menjadi dasar pembentukan suatu ilmu pengetahuan yang menjadi dasar dalam pembelajaran.Dasar teori ini yang akan di kembangkan pada ilmu pengetahuan agar dapat di ciptakan pengetahuan baru yang lebih lengkap dan detail sehingga dapat memperkuat pengetahuan tersebut. Teori juga merupakan satu rumusan dari pada pengetahuan yang memberi panduan untuk menjalankan penyelidikan dan mendapatkan maklumat baru.

Asumsi- asumsi dalam pembelajaran tersebut dapat di buktikan kebenarannya atau tidak. Yang terpenting adalah hasil Teori -teori yang di kemukakan para ahli dapat memberikan rumusan baru pada pembelajaran. Pada asasnya, teori-teori pembelajaran masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang dapat diklasifikasikan kepada teori yang utama yaitu :

ØBehaviorisme

Implikasi dari teori behavioristik dalam proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri. Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat otomatis-mekanis dalam menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti kinerja mesin atau robot. Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka.Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas “mimetic”, yang menuntut pebelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.

Økognitifisme

Menurut teori belajar kognitif, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif. Menurut teori ini proses belajar akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi secara klop dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.

Øsosial

Teori sosial merupakan salah satu teori pembelajaran dengan menggabungkan teori behavioris bersama dengan kognitif. Teori ini juga dikenal sebagai Teori Perlakuan Model. Tokoh teori ini adalah Albert Bandura, menyatakan bahwa proses pembelajaran akan dapat dilaksanakan dengan lebih berkesan dengan menggunakan pendekatan ‘permodelan’. Sehingga dalam pembelajaran perlu ada obyek belajar sehingga seorang guru dapat mempraktekkan materinya untuk lebih dipahami siswa dengan obyek tadi.

Øhumanisme,

Aplikasi teori humanistik lebih menuju pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberi motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa.

ØPiaget

Tokoh dalam teori ini adalah Piaget (Dahar 1996; Hasan 1996; Surya 2003),menyatakan bahwa setiap individu mengalami tingkat-tingkat perkembangan intelektual dalam pembelajaran. Tahap- tahap tersebut berdasarkan umur seorang anak. Tahap-tahap tersebut sebagai berikut:

a)Tingkat Sensorimotor (0-2 tahun)

b)Tahap Preoporational (2-7 tahun)

c)Tahap Concrete (7-11 thn)

d)Tahap Formal Operations (11 tahun ke atas)

ØVygotsky

Vygotsky adalah salah seorang tokoh konstrutivisme. Ia menyatakan bahwa hal yang terpenting dalam teorinya adalah pentingnya interaksi antara aspek internal dan eksternal pembelajaran dengan menekankan aspek ling-kungan sosial pembelajaran.

ØAusubel

Tokoh dalam teori ini adalah David Ausubel adalah seorang ahli psikologi pendidikan. Menurut Ausubel (Dahar 1996) bahan subyek yang dipelajari siswa haruslah “bermakna” (meaningfull). Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam  struktur kognitif seseorang.

ØKonstruktivisme.

Tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme adalah menghasilkan individuatau anak yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi.

Setiap teori pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Jadi setiap kekurangan itu dapat dilengkapi dengan munculnya teori- teori baru sehingga terjadilah pergeseran-pergeseran. Pergeseran teoritersebut meliputi teori koneksionisme menuju kognittivisme, pergeseran teori kognitivisme menuju teori kontruktivisme, pergeseran teori kontruktivisme ke humanisme.Hal tersebut muncul karena berbagai inovasi yang dihasilkandalam proses pembelajaran baik dalam strategi, metode dan teknik pembelajaran.

Karena pada dasarnya krearifitas seseorang merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan gagasan baru, baik berupa kegiatan atau pun pemikiran yang mempunyai maksud dan tujuan tertantu. Jadi kita sebagai guru berkewajiban untuk menyediakan lingkungan yang serasi agar kreatifitas itu ke arah tujuan yang diinginkan. Pendidik harus dapat menstimulus / merangsang peserta didik agar siswa berkembang sesuai karakter diri siswa dengan cara mengaktifkan pembelajaran yang membuat siswa tertarik pada pembelajaran itu.Dengan demikian mereka dapat mengembangkan bakat yang mereka miliki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun