Mohon tunggu...
mira maharani
mira maharani Mohon Tunggu... -

Melalui Kompasiana ini, saya mau belajar menulis fiksi....... Tulisan pertama saya berupa fiksi dengan judul "Mira Mencari Jodoh di Facebook".... Sebagai penulis pemula, tentunya saya mohon bimbingan, kritik, dan saran dari komunitas Kompasiana.... Salam kenal dan persahabatan dari saya untuk semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(4) Mira Mencari Jodoh di Facebook (Wah...Calon Konglomerat?)

14 Desember 2009   02:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:57 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarin aku jadi ketawa dan merasa geli sendiri. Kata bijak confusius yang aku anggap serius dan mencerahkan, ternyata ada yang menilainya sebagai lucu dan direspon dengan canda. Kalau aku ceritakan sama teman teman, pasti ketawa riuh. Dengan teman, aku memang biasa suka canda saling ledek atau mencemooh diri sendiri. Karena aku di Fb diam diam, jadi ya peristiwa lucu itu aku nikmati sendiri aja.


 

Dari peristiwa kemarin aku mendapat pelajaran berharga. Selera orang itu berbeda beda. Aku tidak bisa dan tidak boleh menilai selera orang lain dengan seleraku sendiri. Demikian juga dalam hal cara pandang dan sikap setiap oran sangat beragam. Aku harus siap untuk menerima respon orang lain yang tidak sesuai dengan yang aku harapkan . Sebenarnya ini prinsip umum dan sepele, cuma seringkali aku lupa menerapkannya dalam berprilaku.


 

Aku juga harus selalu berbaik sangka. Tidak boleh memaksakan penilaianku terhadap orang lain berdasarkan penilaian aku pribadi. Kalau ada yang menulis di Fb nya: lagi bete, kesepian, atau bad modd,  ya...aku harus hargai juga. Mungkin dengan cara itu dia merasa lebih tenang. Setidaknya dia merasa keadaannya diketahui teman dekatnya. Mungkin dengan cara itu, dia merasa dapat simpati, lalu ia bisa mendapat teman untuk ngobrol atau curhat.

 

Siapa tahu suatu waktu aku juga kesepian dan butuh teman ngobrol. Aku kan bisa mencari teman senasib di Fb. Kalau semua orang suka jaim kaya aku kan repot juga jadinya. Keragaman membuat dunia  indah dengan aneka warna dan membuat kita semakin mudah mendapat pilihan serta peluang.


 

Aku harus melihat aneka jenis isi wall di Fb sebagai keragaman yang harus disikapi dengan toleran serta dewasa. Malah harus disertai dengan sikap empati, menyelami perasaan dan kondisi orang tersebut. Kalau aku tidak suka dengan pesan di Wall Fb orang lain, ya biarkan saja, jangan disikapi terlalu serius atau sinis, apalagi disentil atau diledek. Tidak semua orang bisa bersikap rilek dengan sentilan atau ledekan. Aku harus lebih hati hati. Ya... mungkin lain halnya kalau kepada teman dekat.


 

--------


 

Tapi aku kira prinsip prinsip etika umum tetap harus aku pegang dalam ber-Fb-ria. Tidak bisa semaunya. Hal hal yang bersifat privasi tidak bisa diumbar. Apalagi Fb kan sangat terbuka, bisa dibaca semua teman/orang.  Prinsip yang baik dalam berteman pun, seperti untuk punya semangat “memberi”, juga harus aku lakukan.


 

Terus terang aku jadi merasa bersalah karena kemarin telah menyindir orang yang suka ngeluh sakit di Fb. Padahal siapa tahu dia memang lagi sakit beneran. Untungnya orang itu ketawa menyikapi sindiran aku. Coba kalau dia marah dan memaki aku sebagai orang yang tidak punya perasaan. Waduh...betapa malu dan dosanya aku. Ya... Allah ampuni aku. Bimbinglah aku agar lebih dewasa dan bijak dalam berucap, bersikap, dan berprilaku.


 

Ok. Aku harus berterima kasih pada orang yang merespon kata bijak confusius dari  aku dengan candaan. Wahai teman, candaan kamu telah menyentil aku untuk lebih bersikap dewasa.


 

------


 

Wah, di Fb ku ada yang ngajak berteman. Guanteng buanget. Kayanya aku pernah melihat tampangnya. Namanya Dody Al-Fayed.. O... pantesan. Ahli waris, Mohamed al- Fayed,  konglomerat pemilik London Harrods department store.

 

Tentu dia hanya pinjam nama dan foto Dodi Al-Fayed. Masa orang udah wafat gentayangan mejeng di Fb. Tapi kalau orang ini mengidolakan Dodi al-Fayed, ya...typicalnya tentu agak mendekati lah.


 

Begitu aku buka akun Fbnya, mataku terpaku pada foto Dodi Al-Fayed. Hmmm.. keren. Lady Diana yang jelita aja bertekuk lutut. Lalu aku buka infonya: O....orang Madura toh. Pantasnya ya dipanggil Cak Dody.

Pelajar SMA. Hobinya musik dangdut. Katanya, cita-citanya belum jelas, masih bingung. Hehehe....

Terus aku buka albumnya. Wah... terpampang foto Lady Di yang jelita. Di bawahnya ada teks: The best.. Weleh... weleh...selera ceweknya Bo. Aku jadi minder.....

Lalu di wall Fb nya tertulis: “Payah, ngisep rokok keisep apinya. ....... “. Hahaha, ada ada aja Cak Dody ini. Kasihan....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun