Mohon tunggu...
Rahmi Rizqi
Rahmi Rizqi Mohon Tunggu... -

Filmmaker, penulis catatan harian, agak doyan typo, udah gitu aja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Filosofi Espresso

22 Oktober 2012   09:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:32 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa lagi yang kau tangisi ?

Si tua bangka yang menelanjangimu dengan bau asap rokok yang pengit itu?

Apa yang kau tangisi kawan?

Bukankah malam adalah takdir dan takdir adalah kerapuhan manusia ?

Lihat kawan, Kau yang bilang mimpimu seperti kabut kelam, namun kau yang bilang "diam, ini urusanku!"

Kawan hidup itu seperti Espresso, ada konsistensi tebal dalam rasanya yang  terjadi karena metodenya.

Kawan kau manusia yang hadir karena pilihan, maka kau yang memilih

Menjadi Espresso

Atau kopi tubruk

Medan, September '11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun