Ada ungkapan price never lies.Tingginya harga menjaminan sebuah kualitas, termasuk dalam dunia sepakbola seperti aktivitas transfer atau penjualan dan pembelian pemain. Akan tetapi, fakta di lapangan tak jarang berkata lain, meski gembar-gembor berita tak pernah berhenti menginformasikannya.
Salah satu contohnya menimpa Denilson saat pindah dari Sao Paolo ke Real Betis dengan mahar seharga 21,5 juta poundsterling tahun 1998. Digadang-gadang oleh media akan menjadi mega bintang dan membawa klub dari Andalusia tersebut ke papan atas La Liga, ia justru tak mampu memenuhi ekspektasi. Denilson biasa saja. Tak mencapai puncak seperti kompatriotnya di Brasil, Ronaldo dan Rivaldo yang sama-sama berkarier di La Liga dilansir Worldsoccer.com (13/01/2012).
Andrea Pirlo
Kepindahan Pirlo dari Inter Milan ke AC Milan tahun 2001 seperti dianggap angin lalu oleh media-media Italia. Padahal sejak dulu kepindahan pemain antara dua klub rival abadi ini selalu menjadi headline di seluruh Italia bahkan dunia, seperti yang terjadi terhadap Clerence Seedorf ataupun Roberto Baggio. Kedatangan ke AC Milan pun dianggap tak terlalu penting, sebab di sana telah ada Rui Costa, Rivaldo, Demetrio Albertini, dan Massimo Ambrosini. Tapi di bawah tangan dingin Carlo Ancelotti, Pirlo-lah yang menjadi aktor utama, seorang maestro, dirigen yang menentukan jalannya permainan.
Nemanja Vidic
Vincent Kompany dan Frank Lampard
Nama lainnya adalah Vincent Kompany saat ditransfer dari Hamburg SV ke Manchester City tahun 2008. Hingga saat ini, ia sudah berhasil membawa the Citizens juara tahun 2011/2012 dan 2013/2014, gelar yang telah ditunggu lebih dari 40 tahun yang lalu sejak terakhir juara tahun 1967/1968. Siapa yang tahu dia ditransfer hanya seharga 6 juta Pounsterling. terpaut 26,5 juta dari Robinho yang ditransfer Manchester Biru dari Real Madrid pada tahun yang sama.