Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Inflasi Terus Berfluktuasi, Investasi Reksadana Mampu Mengalahkannya?

13 Desember 2024   16:39 Diperbarui: 13 Desember 2024   16:39 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Inflasi.  Sumber gambar: Kompas

Pernah ngerasa harga barang-barang dan jasa naik setiap waktu? Misalnya dulu harga satu kilogram terigu cuma ceban, eh empat tahun kemudian jadi Rp12.000

Buat kamu yang mungkin belum mengerti inflasi, sederhananya inflasi diartikan sebagai keadaan di mana uang yang kita miliki mengalami penurunan nilai yang menyebabkan harga barang atau jasa terus naik.

Pengertian Inflasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi diartikan sebagai kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.

Sementara pengertian lain dari Badan Pusat Statistik (BPS), menyebut bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang. Hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.

Sebagai ilustrasi, pada tahun 2020 harga 1 kg terigu sekitar Rp10.000. Empat tahun kemudian atau pada saat ini harganya menjadi 12.000. Ini artinya, kita harus menambah pengeluaran dari Rp10.000 menjadi Rp12.000 untuk membeli 1 kg terigu yang sama. Kenaikan harga inilah yang disebut inflasi.

Nilai uang bisa dikatakan menurun, karena dengan Rp10.000 kamu tidak bisa lagi membeli satu kilogram terigu. Apa yang harus dilakukan?

Melawan Inflasi dengan Investasi

Pakar keuangan berpendapat, cara paling realistis untuk mengurangi dampak inflasi adalah dengan mempertimbangkan instrumen investasi yang berpotensi untuk memberikan imbal hasil di atas tingkat inflasi.

Tingkat inflasi Indonesia sendiri menurut Biro Pusat Statistik, per November 2024 mencapai 1,55% secara tahunan (year on year/YoY), melambat dari bulan sebelumnya sebesar 1,71%. Artinya, tingkat inflasi tahunan mendekati ambang batas bawah target pemerintah, yaitu 1,5%---3,5%.

Mengacu pada ambang batas tingkat inflasi berdasarkan target pemerintah yang berkisar di 1,5%---3,5%, dapat dikatakan kamu perlu memilih investasi yang mampu melampaui nilai inflasi tersebut. Apa saja itu?

Saham

Return saham bisa sampai 20% per tahun. Namun perlu diingat bahwa risiko produk investasi ini besar. Strategi yang cocok buat investasi saham untuk melawan inflasi adalah dengan memilih saham dari emiten dengan keuangan sehat dan memiliki fundamental yang baik. Selain itu, jadikan saham sebagai prospek jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Reksa Dana

Sumber gambar: Kompas.com
Sumber gambar: Kompas.com
Produk investasi ini juga dapat kamu pertimbangkan untuk melawan inflasi. Dibandingkan saham, reksadana relatif lebih aman karena dikelola oleh Manajer Investasi yang bertugas meminimalisir kerugian dan mengoptimalkan keuntungan. Reksadana pasar uang misalnya. Reksadana yang mengalokasikan dananya pada deposito dan surat utang negara ini, cenderung stabil dan cukup tahan inflasi. Dengan potensi keuntungan berkisar pada 0-5% per tahun.

Obligasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun