Karena waktu yang terbatas, namanya juga short escape kan, dari stasiun saya langsung ke landmark utama kota, yaitu Alun-Alun Kejaksan.Â
Sebenarnya, saya ingin ke situs-situs bersejarah Cirebon, seperti Gua Sunyaragi, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Kacirebonan, Masjid Merah Panjunan, atau Kota Tua Jamblang, tapi tidak memungkinkan. Selain karena jarak yang cukup jauh, rangkaian acara Traveling by KAI ke Cirebon yang pun cukup padat sehingga rombongan kami harus kembali ke Stasiun Cirebon pukul 16.00 WIB.
Alhasil, saya ngubek-ngubek Alun-Alun Kejaksan saja. Ternyata alun-alun ini tak kalah menarik lho.Â
Perjalanan dari Cirebon ke Gambir, Jakarta
Pada akhirnya, saya harus meninggalkan kota ini. Tepat pada pukul 17:30 WIB kereta harus sudah berangkat lagi dari Stasiun Cirebon ke Stasiun Gambir. Sad.Â
Nah, ada pengalaman tak kalah seru nih dari perjalanan berangkat ke Cirebon. Teman-teman dari PT KAIÂ (Kereta Api Indonesia) memberikan surprise, yaitu perjalanan pulang ke Jakarta menggunakan kereta Panoramic dan Kompartemen.Â
Review Kereta Panoramic
Panoramic? Kereta yang pernah viral itu? Asyik betul.Â
Ternyata, PT KAI melalui anak perusahaannya yakni KAI Wisata tak main-main menyiapkan kereta Panoramic sebagai layanan mewah bagi para pemburu trip. Kursi kereta Panoramic berdesain elegan dengan sentuhan kulit sintetis berwarna coklat yang empuk dan nyaman. Kursi ini, bahkan bisa diputar menghadap jendela.
Di sini keunggulan utamanya. Trip addict dan travel hunter bakal disuguhi pemandangan ke luar kereta yang sangat jelas karena kaca jendela dibuat lebar. Perjalanan jadinya tak akan melelahkan, tapi justru dimanjakan oleh visual pemandangan alam Indonesia yang menakjubkan.Â