Dari Kemayoran, tempat tinggal saya, tidak jauh ke Stasiun Gambir. Maka, ketika ada kesempatan mengikuti Travelling by KAI ke Cirebon saya tak perlu pikir panjang. Berangkat!
Namun, dekatnya jarak antara domisili dan stasiun tentu bukan alasan utama. Lebih dari itu, didorong oleh keinginan yang amat sangat untuk melakukan perjalanan ke Cirebon menggunakan kereta api dari Jakarta.Â
Bagi kami yang tinggal di Jakarta, perjalanan ke kota lain menjadi semacam oase yang menyejukkan. Anggaplah sebagai short escape dari hiruk pikuk kesibukan dan suasana metropolitan.Â
Selain itu, Cirebon. Ya, Cirebon. Kota yang cukup familiar di telinga saya. Pertama karena saya sangat suka tahu gejrot. Kedua, ketika belajar sejarah di kampus dulu dikenal sebagai salah satu kesultanan yang berperan dalam penyebaran Islam di Jawa Barat.Â
Ironisnya, saya belum pernah menginjakkan kaki di kota ini. Cirebon, yang dalam bahasa imajinatif Ajip Rosidi:Â
"Aku terkenang betapa indah topeng Cirebon dari Kalianyar!"
Perjalanan ke Cirebon
Sebelum menceritakan Travelling by KAI ke Cirebon, saya mau cerita sedikit impresi ketika pertama kali masuk ke Stasiun Gambir.Â
Meski saya sering menggunakan layanan kereta listrik atau lebih dikenal Commuter Line, jujur saja, ini kali pertama saya masuk ke stasiun dan akan naik kereta dari stasiun yang berdekatan dengan monas ini.Â
Kesannya:Â Wah, ternyata sebagus ini.Â
Gerai-gerai makanan dan minuman tinggal pilih. Ruang tunggu pun banyak. Tak perlu disangsikan lagi terkait keramahan para petugas stasiun mulai dari sekuriti, prama dan prami, petugas loket tiket sampai porter.Â