Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Rahasia Kemajuan Industri Hiburan Korea Selatan

29 Agustus 2023   10:19 Diperbarui: 2 September 2023   19:54 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret kemiskinan Korea Selatan tahun 60-an. Sumber gambar: Nairaland.com

Suka atau tidak, Korea Selatan sudah menjadi salah satu kiblat hiburan dunia. Bahkan, menganggapnya sebagai kiblat hiburan terbesar pun sulit untuk didebat saat ini. Anak-anak menyanyi  dan memeragakan dance Blackpink dan BTS, pun muda-mudi sampai yang lebih senior tergila-gila pada Drama Korea.

Ini ternyata bukan hanya gejala di Indonesia. Namun, terjadi secara luas di berbagai penjuru dunia. Fakta ini salah satunya bisa diukur dari meningkatnya fans KPOP dari tahun ke tahun. Berdasarkan laporan Korean Broadcasting System via Katadata.co.id, jumlah penggemar K-Pop di dunia mencapai 156,6 juta orang pada 2021. Angka ini meningkat 17 kali lipat dibandingkan tahun 2012.  

Sumber gambar: Variety
Sumber gambar: Variety

Di Amerika Serikat (yang selama ini kita kenal sebagai kiblat hiburan dunia), Kanada, dan Argentina jumlah penggemar KPOP bahkan meningkat drastis hingga 102% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara di wilayah Timur Tengah meningkat 92% dibandingkan tahun-tahun terdahulu.

Sementara jumlah total fans Kpop tahun 2022 berdasarkan Analisis Status Global Hallyu 2022 yang dilakukan Korea Foundation via CNN Indonesia tak kurang dari 178.825.261 orang

Angka-angka ini didapatkan melalui survei yang dilakukan di 118 negara oleh 149 misi diplomatik Korea di bidang penyiaran, film, Kpop, makanan, bahasa, kecantikan, dan olahraga. Well, kenapa industri hiburan Korea Selatan bisa maju dan melakukan ekspansi yang masif?

Sumber gambar: Kompas.com
Sumber gambar: Kompas.com

Ppalli-Ppalli

Orang Korea dikenal selalu terburu-buru, seakan tak punya waktu untuk bersantai terutama dalam bidang pekerjaan atau mengejar goals. Ini bukan sebuah sifat individu namun menjadi mentalitas kolektif masyarakat.

Agak sulit melacak apakah kebiasaan orang Korea ini sudah ada sejak zaman kuno ataukah belum. Namun, Matt C. Crawford dalam artikelnya di BBC menyebutkan kebiasaan tergesa-gesa, teruru-buru, atau ngga nyantai, yang dikenal dengan "ppalli-ppalli", mulai digalakkan menjadi "kewajiban nasional" sekitar dekade 60-an untuk mengejar ketertinggalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun