Ada beragam tipe karyawan. Ada mereka yang bisa dibiarkan mandiri untuk bertumbuh. Ada juga yang memerlukan tekanan untuk berkembang. Dunia kerja adalah dunia yang dinamis. Manusia yang hidup di dalam dan menjalaninya bukan robot tanpa keinginan. Mereka adalah karakter-karakter berbeda yang memerlukan pendekatan unik agar mampu mengeluarkan potensi terbaik. Kendati begitu, empat langkah berikut dapat diterapkan untuk semua tipe karyawan. Dilansir dari Inc.com, inilah tips-tips untuk mendorong potensi seorang karyawan "keluar" secara optimal.
Ketahui yang PentingÂ
Apabila Anda seorang yang bekerja di divisi sumber daya manusia, manajer atau pemilik perusahaan, penting untuk mengetahui aspirasi dan interest orang-orang yang bekerja untuk Anda. Hal ini bukan berarti kepo dan mencampuri urusan pribadi mereka, ya. Melainkan sebagai cara untuk terhubung (engage ) agar mereka merasa menjadi bagian penting dari perusahaan. Toh, tidak perlu tahu sampai dalam juga, cukup dipermukaan atau garis besar saja.
Dengan langkah ini, Anda bisa memberikan reward yang sesuai buat karyawan saat mereka berprestasi. Bayangkan, kalau Anda seorang karyawan kemudian bos atau perusahaanmu tiba-tiba memberikan sebuah reward berupa hal yang Anda suka atau anggap penting. Senang bukan kepalang dan jadi lebih semangat bekerja, bukan?  Â
Ketahui yang DibenciÂ
Saat bekerja, tentu ada hal-hal yang kita tidak sukai. Sebutlah tugas-tugas tertentu, kebiasaan beberapa rekan kerja yang jorok, meja yang berantakan, kondisi kantor yang kotor, sampai posisi duduk. Ya, untuk mengetahui satu-satu apa yang dibenci oleh karyawan tentu memakan waktu. Karena itu, siasati hal ini dengan mengajak diskusi empat mata seorang karyawan yang keliatannya sudah aus dan kurang semangat bekerja.
Mengingat, karyawan yang sudah terlampau benci pada sesuatu terutama keadaan kantor, tanda-tandanya tidak sulit dikenali. Karena kemungkinan besar kinerja mereka pun akan buruk dan tak maksimal. Di titik ini perusahaan perlu mengadakan semacam konseling untuk bicara dari hati ke hati dengan karyawan yang bersangkutan. Selanjutnya, tanyakan kenapa ia bisa mengalaminya dan tanyakan kira-kira solusi apa yang diharapkan olehnya dari perusahaan supaya kebencian itu hilang. Â
Ingat, seringkali potensi terbaik karyawan itu tidak keluar secara optimal hanya karena ia merasa kurang diperhatikan dan beberapa hal yang dia benci tidak terakomodasi.
Kurangi Aktivitas "Training"
Sudah lazim diketahui bahwa untuk meningkatkan skill dan mengembankan potensi karyawannya, perusahaan sering kali mengadakan training atau pelatihan. Tidak ada yang salah dengan hal ini. Namun, jika melakukan pelatihan secara berlebihan, karyawan bisa merasa bosan dan merasa bahwa mereka kurang diharga dari sisi pekerjaan. Karena itu, lebih baik kurangi pelatihan, dan fokuslah menghargai hasil pekerjaan mereka. Kalau ada yang salah, kirim umpan balik untuk membenarkan. Kalau benar dan baik, berikan apresiasi.