Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

4 Talenta Sepak Bola Hebat yang Kariernya Terjun Bebas di Usia Produktif

25 April 2017   16:20 Diperbarui: 26 April 2017   08:00 2208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Turunnya karier seorang pesepakbola lumrah terjadi, salah satu yang paling umum adalah karena faktor usia. Usia memang jadi momok menakutkan bagi mereka, hal ini pernah dijabarkan cukup jelas dalam film Goal II: Living the Dream (2007). Dalam salah satu adegannya, seorang Gavin Harris yang secara fiktif adalah striker Real Madrid tiba-tiba termenung di bathtub. Meraba rambutnya yang ia rasakan semakin rontok, dan bercerita kepada Santiago Munez, rekannya yang lebih muda dan bintang yang sedang bersinar bahwa dia sudah mendekati umur 30.

 Ini sangat menakutkan, itulah kenapa aku berpikir keras apa yang bisa ku buat selanjutnya, padahal yang kutahu selama ini hanya sepakbola”  - Gavin Harris

Perasaan seperti ini tentu diamini oleh sebagaian besar pemain bola profesional, bahkan mungkin oleh keseluruhan dari mereka. Tapi bagaimana jika kemunduran karier itu tak disebabkan oleh usil yang menua? Inilah yang unik dan terjadi terhadap beberapa pemain berikut ini. Mereka kehilangan pentas saat usianya masih dalam periode produktif. Kenapa? 

Nicklas Bendtner

Umurnya baru 29, tapi kariernya sudah  terjun bebas. Dari pemain yang berlaga di pentas utama Liga Inggris dan Liga Champion bersama Arsenal dan bertualang di klub besar macam Juventus, kemudian berakhir di Liga Championship bersama Nottingham Forest. Kini karier pemain yang sering dijuluki “Lord Bendtner” terdampar di Liga Norwegia bersama Rosenborg. Hancurnya karier Bendtner bermula saat saat bermain di Wolfsburg hingga klub Bundesliga tersebut membuangnya. Naluri mencetak golnya menurun disinyalir karena seringnya ia mangkir dari latihan dan bermain kurang serius. Sebelum ditampung Nottingham Forest dan Rosenborg, tak ada satupun klub yang mau mengontraknya.

Martin Caceres

Sumber: www.dailymail.co.uk
Sumber: www.dailymail.co.uk
Posisinya di timnas Uruguay tak tergantikan, tapi di level klub jauh berbeda kondisinya. Terlalu sering jadi pelapis dan menepi karena cedera, Caceres seakan tak bisa menunjukkan potensi dan kemampuan terbaiknya. Dan lebih nahas dari Bendtner, ia berstatus free agent alias tak punya klub setelah kontraknya tak diperpanjang Juventus. Padahal ia baru berumur 29, usia emas untuk seorang bek multitalenta; Martin Caceres selama ini dianggap bisa menempati posisi bek tengah, bek sayap kanan dan kiri bahkan gelandang bertahan dengan sama baiknya. Untunglah sekarang dia ditampung oleh klub Liga Inggris, Southampton meski belum juga dimainkan secara reguler.

Jack Rodwell 

Sumber: www.itv.com
Sumber: www.itv.com
Sempat digadang-gadang sebagai pemain masa depan Inggris paling potensial, karier Rodwell seperti mandeg di usia 26 tahun. Ia tak bisa berkontribusi banyak dalam timnya saat ini, Sunderland, yang terjerembab di papan bawah Liga Inggris musim 2016/2017 (posisi ke-20 dan terancam degradasi). Penurunan performanya disinyalir dimulai saat bergabung dengan Manchester City, cedera serius dan kalah bersaing dengan sederet bintang The Citizens saat itu seperti Gareth Barry, Javi Garcia, Fernandinho, dan Yaya Toure, membuatnya kian terpuruk. Ia pun dilego ke Sunderland dan bereuni dengan pelatihnya semasa di Everton, David Moyes.

Bojan Krkic 

Sumber: www.skysports.com
Sumber: www.skysports.com
Di antara semuanya, mungkin Bojan Krkic yang paling mengalami penurunan performa dan popularitas. Digadang-gadang sebagai penerus Messi, pemain Spanyol keturunan Serbia ini tak mampu menjawab ekspektasi publik Catalan. Saat bergabung ke AS Roma pada 2011 untuk mencari tantangan baru dan keluar dari bayang-bayang Messi, ada harapan kariernya membaik. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, Bojan menjadi objek pinjaman ke berbagai klub; ke AC Milan (2012), kembali ke Barcelona dan dipinjamkan lagi ke Ajax (2013) hingga terdampar di Stoke City (2014-2017). Di klub Liga Inggris pun ia ‘biasa-biasa’ saja. Itulah mungkin yang menyebabkannya kembali dipinjamkan ke Mainz 05, klub medioker dari Bundesliga pada 29 Januari 2017. Di klub ini ia baru membukukan 1 gol dari 8 penampilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun