Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Awaludien
Muhammad Iqbal Awaludien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis konten suka-suka!

Berbagi informasi dan gagasan. Tergila-gila pada sastra, bola, dan sinema. Email: iqbalawalproject@gmail.com Blog: https://penyisirkata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mempertanyakan Kualitas Zidane sebagai Pelatih

29 Februari 2016   10:33 Diperbarui: 29 Februari 2016   12:30 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar: panditfootball.com"]

[/caption]

Di tengah rasa sumringah saat Marcus Rashford mempermalukan dua seniornya di bench dengan mencetak dua dari tiga gol kemenangan Red Devils atas The Gunners (3-2). Ditambah lagi sedang seru-serunya menyaksikan pertandingan antara The Citizens dan The Reds di Final Capital One, eh tiba-tiba jari-jemari ini gatal ingin menulis sesuatu.

Bukan, bukan, tentang sepakbola Liga Inggris kok, tapi melanglang cukup jauh ke selatan-agak ke tenggara, tepatnya di Semenanjung Iberia. Karena kebetulan sehari sebelumnya saya juga menyaksikan “El Derby El Madrileno”  yang sangat ketat, cukup panas dengan hasil akhir 0-1 untuk kekalahan Real Madrid atas tetangganya, Atletico Madrid.

Tenang, saya tak akan membahas jalannya atau review pertandingan karena itu sudah menjadi tugas komentator terkemuka semacam Toomy Welly ataupun Bung Kus. Tapi saya ingin menyorot sedikit mengenai kepelatihan Zizou di Real Madrid yang (hampir) berjalan antiklimaks.

Zidane memang memberikan angin segar bagi keharmoniasan ruang ganti Madrid yang terkenal panas dan ngeyel. Metode pendekatan yang friendly, ditambah nama besar sebagai pemain, dan mental juara yang melekat padanya, Zidane adalah harapan baru fans Madrid setelah Benitez disingkirkan pada jornada ke-18.

Dari segi taktik kepelatihan pun, di bawah kepemimpinan Zidane, Madrid lebih atraktif dengan produktivitas tinggi dalam mencetak gol. Tercatat, empat kemenangan los blancos menghasilkan 20 gol dan hanya kemasukan 3 gol. Impresif? Jelas impresif! Tapi “si tetangga” jauh lebih impresif karena bisa bertengger di puncak klasemen  dengan keunggulan 9 poin, bahkan bisa menjadi 12 poin karena Barcelona masih menyisakan satu pertandingan lebih sedikit. Padahal saat Benitez didepak, jarak poin antar musuh bebuyutan ini hanya 2 poin.  

Jadi ini menyimpulkan Benitez lebih baik dan Zidane masih “hijau”? Bisa ya dan bisa tidak. Karena faktanya, sebagai pelatih jelas Benitez lebih matang meski ya secara strategi dan gaya bermain ia “biasa saja.” Begitupun dari sisi prestasi, Zidane bukan tandingan Benitez. Benitez adalah dua kali juara La Liga (bersama Velencia), juara Liga Champion (bersama Liverpool), dan juga juara Liga UEFA (bersama Chelsea), sedangkan Zidane, baru inilah debutnya sebagai pelatih di tim senior.

Saya tak ingin mengatakan Zidane lebih buruk dan tak berpotensi menjadi pelatih haibat. Kalau saya menggunakan ilmu kira-kira, atau rada sok-sokan jadi futuristis, Insya Allah dia akan sehebat saat menjadi pemain. Amien …. Hanya saja, saya khawatir dia menjadi korban kebijakan Madrid yang sering seenak perut mengganti pelatih, terutama jika sudah menghadapi kenyataan, kans juara sudah pupus karena rival bermain lebih konsisten.

Mungkin ada yang masih ingat kiprah Madrid di La Liga musim 2004/2005. Musim itu diwarnai dengan tiga kali pergantian pelatih di Santiago Bernabeu, dari Jose Antonio Camacho, Mariano Garcia Remon, hingga Vanderlei Luxemburgo. Ketiga pelatih tersebut di depak dalam satu musim yang penyebabnya tak lain, Madrid tak mampu mengejar Barcelona: hingga pekan ke-25 mereka tertinggal 8 poin dari Azulgrana dan harus menutup musim sebagai runner up. Akankah Zidane bernasib demikian? Jadi korban dari ambisi serba instan dan rasa iri terhadap Barcelona yang berjaya bersama pelatih muda? Mudah-mudahan saja tidak …… sudah saatnya klub ibu kota itu memikirkan prospek jangka panjang! Dan juga masih ada 12 pertandingan tersisa. 

[caption caption="Sumber : e2.365dm.com"]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun