Dewi Lanjar
Legenda Desa Banyumudal
Zaman dahulu kala ada sebuah tempat yang jauh dari keramaian kota Pemalang. Di situ ada seorang wanita yang cantik parasnya dan baik hatinya bernama Rara Juminten atau penduduk sekitar biasa memanggilnya Nyi Djumintar, yang merupakan istri dari seorang pertapa.Â
Nyi Djumintar selain baik hati juga santun dan suka menolong. Dia punya kelebihan, yaitu serba kecukupan dan tak pernah kekurangan air walaupun musim kemarau panjang.
Pada suatu hari, datanglah beberapa warga desa ke tempat Nyi Djumintar. Dengan senang hati Nyi Djumintar menerima kedatangan mereka.
Seorang diantara mereka berkata, "Selamat siang Nyi Djumintar, tolong bantulah kami, pada musim kemarau seperti ini kami selalu kekurangan air bahkan akhirnya panen kami gagal karena kekeringan".Â
"Oh ya saudara-saudara, baiklah saya akan mencoba, namun saya tidak menjanjikan, manusia boleh berusaha, namun hanya Tuhan yang menentukan," kata Nyi Djumintar.
Kemudian Nyi Djumintar bersemedi selama 3 hari, dalam semedinya ia bertemu dengan Dewi Rantam Sari dan mengatakan, "Warga desa bisa memperoleh air dengan 3 syarat yaitu, dengan mengorbankan jejaka muda, menyediakan rujak polo, dan mengorbankan gadis yang masih suci."Â
Namun Nyi Djumintar menawarnya, "Bolehkah syarat itu kami ganti dengan kepala kerbau, bubur sum-sum, dan ayam yang masih dara".Â
"Ya, baiklah, laksanakan pada tempat yang telah ditentukan, dan jangan lupa sediakan minuman berupa kopi, teh, air kelapa, juga rokok serta kemenyan," kata Dewi Rantam Sari.
Lalu Nyi Djumintar dan warga mempersiapkan. Nyi Djumintar berkata "Kami mohon bapak-bapak membuat bambu yang runcing untuk menggranggang,".Â