Mohon tunggu...
Indri Hapsari
Indri Hapsari Mohon Tunggu... Pengajar -

Perangkai aksara dalam ruang 3 x 3

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kadar Cinta

5 Desember 2013   00:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:19 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Katanya, Putih nembak kamu, ya?" mata Nila berkilat, ingin tahu.

"Iya, tapi aku tolak." jawabku datar, sambil terus mengunyah.

"Kok ditolak? Kamu tahu, kan, kalau Putih itu idola di komplek ini?"

"Bodoh amat..."

Nila menggelengkan kepalanya. Keras. Hingga kalungnya mengeluarkan bunyi gemerincing. "Kamu nggak tertarik sama kalung berliannya?"

Ah, saudara kembarku ini memang matre. Kadar cinta selalu dinilai dari barang-barang berharga. Capek kalau harus menjelaskan ini-itu padanya. Kutandaskan makanan di piring keramik bergambar bunga mawar, kesukaanku.

"Aku sudah jadian dengan Belang." sekali lagi kulempar jawaban datar.

Kusapukan tanganku ke wajah, menjilat-jilat sedikit. Lalu meninggalkan Nila yang terbengong.

"Meong..." aku bergelung manja di pangkuan tuanku.

Diikutkan dalam #FF2in1 NulisBuku.com tema kedua - Love somebody by maroon 5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun