rembulan mengendap
menyambut pekat
awan gelap yang pengap
mengamini naluri yang gagap
dingin membeku
tanpa rindu
hanya deru
perselisihan batu yang gagu
lalu sudut hatiku meremang
ketika cahayamu gamang
merentang
dadaku bergelinjang
cahayamu kirana
adalah meteor purba
menyala dalam hampa
membakar semesta rasa
rangkasbitung, sebelum november 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!