Mohon tunggu...
Ell Mintorogo
Ell Mintorogo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Black coffe, traveling, nulis, berburu, membual, kerja keras, suka kejutan, dan penyuka kesunyian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bodoh Sekali Singa Ini ( Puisi ke 4 )

18 Agustus 2016   09:45 Diperbarui: 18 Agustus 2016   10:06 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Kesunyian Abadi "

 Bodoh sekali singa ini
 membiarkan sehari saja
 hidup tanpa wanita di sisinya

 Lidahnya api
 bergombal-gombal kata ia bualkan
 bahwa aku ...
 melakukan pertapaan syahwat
 dan sabda itu
 ia dengar dari guru-gurunya yg agung, katanya

 Ia mengibrahimkan diri
 padahal gairah tlah membakarnya jadi abu
 lalu siapa yg mengutukkan menjadi patung yang tolol
 padahal diam-diam ia bisa bercinta
 di gelap malam yg dingin tanpa satupun yang tau

 Padang Savana
 yg menawarkan gairah hijau rerumputan
 tak jua menggerakkannya tuk merasakan keindahan
 yg diimpikan berjuta manusia

 Seratus tahun sunyi yang terlewati
 seakan abadi dan abadi
 bahwa ia
 mengutuk diri sendiri
 menjadi batu
 tanpa mawar atapun kidung cinta
 dan gairah yg menumbuhkan bunga-bunga
 tak mampu menggapai hatinya yang terbang
 ke langit kosong sepi ...

 Bodoh sekali singa ini !!!



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun