Mohon tunggu...
Minten Ayu Larassati
Minten Ayu Larassati Mohon Tunggu... -

Study: Univ.Muhammadiyah Surakarta. Menjadi pribadi yang bersemagat dan senag menemukan hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Worldview dan Konsep Ilmu Islami

24 September 2014   23:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:39 2478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


Mengkaji Worldview Islam dan Barat Mengenai Terminology serta Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Pemikiran dan Peradaban Islam.

Oleh; Minten Ayu Larassati

Kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok akan memiliki worldview (pandangan dunia) yang dimana setiap kepercayaan, bangsa, peradaban bahkan setiap orang memiliki worldview masing-masing, dengan mengambil worldview tertentu tatanan kehidupan manusia mengalami perbedaan satu dengan yang lainnya. Munculnya worldview di pengaruhi bebrapa faktor, adapun faktor dominannya adalah sistem kepercayaan, kebudayaan, agama, filsafat, tatanan nilai dan masih banyak lagi.

Terminology beberapa ahli Barat menjelaskan worldview adalah kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang berfungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral (Ninian Smart). Worldview adalahsistim kepercayaan dasar yang integral tentang diri kita, realitas, dan pengertian eksistensi (An integrated system of basic beliefs about the nature of yourself, reality, and the meaning of existence) (Thomas F Wall). Worldview adalah asas bagi setiap perilaku manusia, termasuk aktifitas-aktifitas ilmiyah dan teknologi. Setiap aktifitas manusia akhirnya dapat dilacak pada pandangan hidupnya, dan dengan begitu aktifitasnya dapat direduksi kedalam pandangan hidup (Prof.Alparslan). Setiap aktivitas manusia akhirnya dapat dilacak pada pandangan hidupnya, dan dalam pengertian itu maka aktivitas manusia dapat direduksi menjadi pandangan hidup. (The foundation of all human conduct, including scientific and technological activities. Every human activity is ultimately traceable to its worldview and as such it is reducible to that worldview)

Dari ketiga devinisi tersebut terdapat tiga poin besar yang ada dalam worldview yaitu satu, worldview adalah motor perubahan sosial. Dua, asas bagi pemahaman realitas, dan tiga, asas bagi aktifitas ilmiah. Elemen pembentuk worldview Barat menurut Thomas F Wall adalah kepercayaan kepada Tuhan, konsep ilmu, konsep realitas, konsep diri, konsep etika, dan masyarakat. Sedangkan menurut Ninian Smart unsur yang membentuk worldview adalah doktrin, mitologi, konsep etika, ritus, pengalaman dan kemasyarakatan.

Dalam terminology Islam worldview dimaknai sebagai al-tasawwur al-Islami oleh Sayyid Qutb , Al-Mabda’ al-Islami oleh Syaikh ‘Atif al-Zayn, Islam Nazariyyat oleh al-Mawdudi, dan ru’yat al-Islam lil Wujud oleh Syed Mohammad Naquib al-Attas. Pertama, Al-tasawwur al-Islami adalah akumulasi dari keyakinan asasi yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap Muslim, yang memberigambaran khusus tentang wujud dan apa-apa yang terdapat di sebalik itu. Kedua, Al-Mabda’ al-Islami. Al-Mabda’ adalah aqidah fikriyyah (kepercayaan yang rasional) yang berdasarkan pada akal, sebab setiap Muslim wajib beriman kepada, hakekat wujud Allah, kenabian Muhammad SAW,al-Qur’an, hal-hal yang ghaib. Yang di maksud Al Islami adalah agama Islam sebagai Din yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, dengan dirinya dan lainnya.Ketiga,Islami Nazariyat adalah pandangan hidup yang dimulai dari konsep keesaan Tuhan (shahadah) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan manusia di dunia. Sebab shahadah adalah pernyataan moral yang mendorong manusia untuk melaksanakannya.Keempat, ru’yaat al-Islam lil-wujud (pandangan Islam tentang wujud) adalah pandangan Islam tentang realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata hati kita dan yang menjelaskan hakekat wujud; oleh karena apa yang dipancarkan Islam adalah wujud yang total.

Setiap worldview memiliki elemen atau unsuryang membentuk, sehingga ia dapat secara kuat di jadikan sebagai pandagan hidup. Adapun Unsur pembentuk worldview Islam menurut Shaykh Atif al-Zayn adalah konsep wahyu, konsep Din-daulah, kesatuan spiritual dan material. Sedang Sayyid Qutb menjebarkan unsur pembentuknya adalah suatu keseluruhan, dipisahkan oleh elemen, atau bagian (juz'), dan menurut Naquib Al-Attas unusr pembentuknya antara lain yaitu konsep tentang hakekat Tuhan, konsep Wahyu (al-Qur’an), konsep penciptaan, konsep jiwa, konsep ilmu, konsep Din,konsep kebebasan, nilai dan kebajikan, konsepkebahagiaan.

Devinisi tersebut melahirkan gejolak luar biasa yang melahirkan gerakan orientalisme dan scularism, yang memisahkan antara Barat dan timur (Islam). Untuk melihat lebih jelas perbedaan tersebut maka hal yang dilakukan adalah membandingkan kedua pandagan antara worldview Islam dan Barat. Perbedaan tersebut diambil berdasarkan asas, pendekatan, sifat, makna realitas dan kebenaran, obyek kajian, dan elemen-elemen yang menyusunnya.

Worldview Barat berisi; Satu, asasnya menggunakan tumpuan berfikir yang sumbernya berdasarkan rasio manusiadan spekulasi filosofis. Dua, pendekatan yang diambil adalah dengan metode pendekatan dichotomy, dimana pendekatan ini membagikan atas dua kelompok yang saling bertentangan. Tiga, hasil kajian kebenarannya bersifat rasionalitas, terbuka dan selalu berubah. Empat, pemaknaan realitas dan kebenaran mempertimangkan pandangan sosial, kultural, empirisisme pengetahuan, dan rasionalitas manusia. Lima, objek kajian berupatata nilai yang ada di masyarakat. Enam, Elemen-elemen pandangan hidup diambil berdasaragama, moralitas, filsafat, politik, kebebasan, persamaan, dan individualisme. Dari ke enam hal tersebut maka worldview Barat menempatkan agama sebagai salah satu elemen dari peradaban.

Berbeda dengan worldview Islam dimana; pertama, asasnya menggunakan tumpuan brifikir berdasarkan wahyu, hadith, akal, pengalaman, dan intuisi. Dua, pendekatan yang diambil adalah dengan pendekatan Tawhidi. Tiga, hasil kajian kebenarannya bersifat otentisitas dan finalitas. Empat, pemaknaan realitas dan kebenaran mempertimbangkan kajian metafisi yang berasaskan wahyu. Lima, Objek kajian berupa invisible (tak kelihatan; tak terlihat) dan visible (kelihatan sekali, terang jelas dan nyata) ‘Ālam al-Mulk & ‘Ālam al-Syahādah. Enam, Elemen-elemen pandangan hidup diambil berdasar konsep Tuhan, konsep wahyu, penciptaan, manusia, ilmu, agama, kebebasan, nilai dan moralitas. Dari keenam hal tersebut maka worldview Islam menempatkan Agama sebagai asas seluruh elemen peradaban.

Barat yang menempatkan agama sebagai salah satu elemen dari peradapan maka Worldviewnya menghasilkan grakan pluralism, liberalism, nihilisme, anti-otoritas, anti worldview, equality, empiric, dan relativism.Telah kita ketahui worldview gerakan Barat dapat mengkaburkan kebenaran dan ajaran, sehingga worldview Barat dapat masuk kedalam tatanan worldview Islam adapun tatanan dari hasil gesekan tersebut menghasilkan gerakan yang berupa kesamaan agama, feminisme, gerakan gender, kritis terhadap otoritas ulama dan ilmu-ilmu dalam Islam, kritis terhadap al-Qur’an, hermeneutika, HAM, dan dekonstruksi/anti syariah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun