Pada bagian satu yang lalu kita sudah membahas bagaimana mengkonstruksi konsep untuk Topik Tata Surya yang berkaitan dengan benda langit matahari, bumi, dan bulan dan pergerakannya baik rotasi maupun revolusi dan akibat yang terjadi dengan adanya peristiwa tersebut. Kali ini kita akan mempelajari cara untuk mengkonstruksi beberapa konsep lanjutan dan masih berkaitan dengan benda langit tersebut di atas yaitu: gerhana bulan, gerhana matahari, bulan sabit, bulan mati dan bulan baru. Metode pembelajaran tetap simulasi menggunakan apron. Jadi belajar sambil bermain.
1. Gerhana bulan, terjadi pada daerah yang mengalami malam hari. Gerhana bulan terjadi apabila posisi bumi berada diantara matahari dan bulan. Pada kondisi ini gerhana matahari hanya akan terjadi pada bagian bumi yang mengalami malam hari. Sehingga secara konsep gerhana bulan adalah bulan tertutup oleh bayangan bumi sehingga sinar matahari tiak dapat sampai ke bulan. Para ahli astronomi sudah dapat memprediksi kapan terjadinya gerhana bulan di suatu daerah dengan tepat dengan memperhatikan posisi matahari, bumi dan bulan pada waktu tertentu.
2. Gerhana matahari, terjadi apabila matahari tertutup oleh bulan sehingga posisinya adalah matahar - bulan - bumi. Gerhana matahari akan dapat dilihat pada tempat di bumi yang mengalami siang hari. Akibat dari matahari tertutup oleh bulan, maka sinar matahari tidak dapat sampai ke bumi sehingga sebagian bumi yang mengalami gerhana matahari akan gelap seperti malam hari. Jadi gerhana matahari adalah matahari tertutup oleh bulan sehingga sinarnya tidak sampai ke bumi dan matahari tidak nampak dari bumi.
3. Bulan sabit adalah wajah bulan yang nampak sebagian sehingga yang nampak dari bumi adalah mirip dengan sabit. Fenomena bulan sabit berbeda dengan gerhana, bulan sabit disebabkan karena permukaan bulan yang terkena sinar matahari dilihat oleh orang dari bumi pada posisi tertentu. Jadi meskipun wajah bulan seperti tertutup sebagian namun bukan peristiwa tutup menutupi antar benda langit, hal ini hanya disebabkan karena posisi orang yang melihat bulan dari bumi berada pada tempat yang berbeda. Alat peraga dapat menggunakan bola tenis atau bekel yang separuh bagian di cat putih, kemudian dilihat oleh siswa dalam posisi berhadapan, dan disamping kanan dan kiri.
4. Bulan purnama adalah peristiwa dimana wajah bulan yang terkena sinar matahari terlihat utuh dari bumi. Pada saat yang sama, orang yang posisinya berbeda di bumi melihatnya sebagai bulan sabit.
5. Bulan mati dan bulan baru, merupakan sebutan yang ditujukan kepada keadaan setelah bulan sabit yang terbentuk setelah bulan purnama dan keadaan bulan sebelum menjadi bulan sabit dan bulan purnama. Jadi yang membedakan hanya waktu sebelum dan sesudah bulan sabit pada orang yang berada pada posisi tertentu di bumi. Bila posisinya berbeda maka kenampakan bulan yang bisa dilihat juga berbeda.
Mohon maaf apabila ada kesalahan karena saya tidak terlalu paham tentang benda langit. Teman-teman dari astronomi bisa memberikan pencerahan yang lebih baik. Saya hanya mencoba memberanikan diri untuk mengkonstruksi konsep tata surya yang berkait dengan benda langit matahari - bumi - bulan menggunakan bahasa yang sederhana untuk memudahkan kita mengajari para siswa. Jangan pernah putus asa, mari kita dengan tidak mengenal putus asa mencoba mencari cara agar anak-anak kita bisa belajar dengan mudah sehingga mereka lebih paham tentang apa yang mereka pelajari. Salam semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H