Mohon tunggu...
Dian Minnie
Dian Minnie Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen - Pengacara - Conten Creator - Coppy Writing - Bisnis Owner

Suka bepergian dan menikmati hidup

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

AADC 2 : Kehadiran Mantan Kekasih yang Menggoyahkan Rencana Masa Depan

15 Mei 2016   23:30 Diperbarui: 20 Mei 2016   08:43 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak mudah untuk bilang film ini lebih baik atau tidak dari yang pertama, sebab keduanya mengambil pendekatan dan dikemas dengan cara berbeda. Agak sulit juga untuk menilai apakah film ini akan berhasil bagi mereka yang belum menonton AADC pertama, mengingat pembangunan karakter di AADC 2 (2016) cukup banyak bergantung pada film tersebut. Banyak ketidak logisan yang tampil dalam  film AADC 2 (2016) ini, misalnya waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain dalam perjalanan nostalgia antara Rangga dan Cinta seharusnya jauh lebih lama dari yang dikisahkan di film itu menghadirkan ganguan tersendiri. Proses Cinta mendapatkan visa ketika menyusul Rangga ke New York yang dikisahkan dalam film tersebut adalah satu bulan kemudian. Bagi orang lain, ini mungkin tidak penting tetapi bagi saya ini bagian yang tak bisa diabaikan. Mendapatkan visa ke Amerika bukan pekerjaan mudah dan penting untuk dikisahkan agar anak-anak muda mendapat tambahan pengetahuan. Bagaimana akhir hubungan Cinta dengan Trian kenapa dalam satu bulan Cinta sudah menyusul Rangga di New York, mengingat komitmen pernikahan adalah melibatkan dua buah keluarga besar.

Mungkin jika dalam film AADC 2 (2016) ini diceritakan Cinta dan Rangga masih sama-sama menunggu dan dipertemukan kembali akan lebih terasa gregetnya ketimbang diceritakan Cinta sudah mulai move on dan sudah akan melangsungkan pernikahan dengan pria lain tiba-tiba dihadirkan kembali sosok Rangga sebagai cinta pertama, kekasih semasa putih abu-abu yang menggoyahkan rencana masa depan Cinta. Bisa jadi film AADC 2 (2016) malah membuat orang-orang mengagungkan first love ketimbang true love ataupun perfect love. 

Namun, film ini sudah berhasil mengarahkan perhatian pada Cinta dan Rangga serta orang-orang sekitarnya, sampai pada titik kepasrahan bahwa apa pun yang mereka lakukan ataupun mereka katakan, sebiasa atau sedramatis apa pun itu, tetap akan mengena. Dialog-dialognya dibuat dan diujarkan sealami mungkin.

Puisi tetap menjadi bagian yang so sweetdari film AADC 2 (2016). Hal ini sebenarnya cukup ‘berbahaya’ dan ‘berisiko’ karena penonton generasi baru mungkin tidak menikmati puisi seperti halnya generasi saya menikmatinya. Meski demikian, puisi tetap dihadirkan dan dipadu dengan bahasa gaul yang dihadirkan tegas di film ini. Cinta menggunakan istilah “bokis”, bukan “bohong” untuk menuduh Rangga berbohong soal hadiah. Selain itu, penggunaan gadget, messenger apps, dan kebiasaan berfoto selfie menjadi pemuas generasi baru dan menjadikan AADC 2 (2016) sebagai bagian dari generasi mereka.

Yang pasti AADC 2 (2016) jadi sebuah sekuel yang mampu memperlakukan brand AADC (2002) dengan layak, dewasa, serta tak mengkhianati kedekatan yang sudah terbangun dengan para penontonnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun