Mohon tunggu...
Sahabat Minilemon
Sahabat Minilemon Mohon Tunggu... Lainnya - Animasi Indonesia

Minilemon merupakan komik dan video animasi yg dirancang sebagai sarana pendidikan karakter yang dikemas dengan teknik animasi, dengan harapan anak-anak tetap belajar sambil menikmati hiburan seru saat bermain dengan gadget mereka.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Stop Stunting, Cegah Perburuk Masa Depan Si Kecil!

19 Maret 2024   11:56 Diperbarui: 19 Maret 2024   12:09 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pertumbuhan tubuh anak yang sehat sempurna tentu dambaan setiap orangtua, terutama bagi Minilemon Parents, yang selama ini berusaha menjaga si kecil dari kondisi kekurangan gizi atau disebut juga stunting.

Secara definisi, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis disertai proses infeksi berulang, yang terlihat dari panjang atau masalah stunting akan ditandai oleh kurangnya tinggi badan anak apabila dibanding anak-anak seusianya.

Stunting anak biasanya terjadi akibat kekurangan gizi yang berlangsung dalam jangka waktu panjang, khususnya pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari periode kehamilan hingga menginjak dua tahun pertama usianya.

Demi mencegah stunting, syarat utama ialah makanan bergizi dan seimbang bagi anak-anak, termasuk sumber protein, zat besi, kalsium, vitamin A, dan lainnya. Sehingga, bunda dan ayah perlu bersama-sama memastikan anak memperoleh asupan cukup dan bergizi agar pertumbuhan tubuh berjalan optimal. Itulah mengapa pengetahuan yang memadai tentang gizi dan kebutuhan nutrisi menjadi tanggung jawab orangtua terhadap ketahanan daya fisik anak.

Stunting sebenarnya bisa diatasi sejak usia dini anak, namun terdapat tiga hal yang mesti diperhatikan jika ingin menghindari stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Semisal persoalan stunting semula dipengaruhi aspek perilaku terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam pola pemberian makan bagi bayi dan balita. Bagaimanapun, pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua, terutama perhatian seorang ibu sepanjang waktu bersama putra atau putrinya. 


    • 1.     Tumbuh kembangnya lambat
    • 2.     Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
    • 3.     Berat badan tidak naik bahkan akan cenderung menurun
    • 4.     Kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik
    • 5.     Anak cenderung lebih pendiam
    • 6.     Fase pertumbuhan gigi pada anak melambat
    • 7.     Dalam jangka panjang, bagi anak perempuan berpotensi telat menstruasi pertama
    • 8.     Anak lebih mudah terserang/terinfeksi berbagai penyakit

      • 1.     Kesulitan belajar
      • 2.     Penyakit jantung dan pembuluh darah
      • 3.     Kemampuan perkembangan kognitif menurun
      • 4.     Meningkatkan risiko obesitas pada anak.
      • 5.     Daya tahan tubuh melemah sehingga mudah terinfeksi penyakit
    • Pencegahan stunting tidak sulit namun dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya seperti memastikan anak makan buah dan sayur yang sehat, mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun, memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan, serta mengusahakan anak agar mendapatkan imunisasi lengkap sejak usia balita.

      Sekian dulu informasi kita mengenai stunting, salam sahabat parenting Minilemon!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun