Pernahkah Sobat Minilemon merasa jenuh akhir-akhir ini? Jika mendengar kata jenuh, stress, kita jadi teringat akan topik diskusi yang sangat menarik untuk mayoritas generasi millenial. Kesehatan Mental, seakan menjadi topik hangat yang tak ada habisnya untuk dibicarakan.
Tidak hanya Sobat Minilemon saja yang sedang merasa jenuh, Togar juga sedang merasa jenuh akhir-akhir ini.
"Pusing sekali kepalaku, tiap hari harus belajar, membantu Paman Tigor di rumah.." keluh Togar
"Coba istirahat dulu Togar, kamu sedang stress itu.." ucap Wayan
"Bahkan waktu istirahatpun, aku masih kepikiran hal lain.." sedih Togar
"Togar, coba lepas stress kamu dengan menulis buku harian.. Kata orang itu baik untuk melepas penat.." saran Wayan.
Sobat Minilemon setuju tidak dengan saran Wayan? Memang saat kita menulis, kita bisa melepaskan stress kita begitu?
Menulis Menjadi Terapi
James Pennebeaker, Ph.D., seorang peneliti dari Universitas Texas melakukan sebuah eksperimen sosial sederhana. Ia membagi mahasiswa disana kedalam 4 kelompok, dimana 3 diantaranya diminta untuk menulis setiap peristiwa traumatis dalam hidup mereka, sedangkan 1 kelompok lainnya menulis kegiatan biasa yang tidak berkaitan dengan kejenuhan. Menariknya 6 bulan setelahnya, 3 kelompok yang menulis peristiwa traumatis jadi lebih jarang untuk berkonsultasi mengenai kesehatan mentalnya.
Menuru Pennebeaker, menulis bisa membantu orang untuk dapat mengendalikan emosi mereka atau dapat dikatakan menulis dapat menciptakan suasana yang sehat untuk menjalani peristiwa kehidupan baik di titik terendah atau pada saat baik-baik saja.