Â
Di suatu pagi yang cerah di Kampung Minilemon, terlihat Togar sedang lahap menyantap makanan yang terbuat dari ikan mentah. Karena penasaran, Minggus langsung menghampiri Togar.
"Wah, sa makan ikan mentah kah?" tanya Minggus
"Memang, Nggus. Namanya Naniura, makanan khas batak.." jelas Togar
"Seperti sashimi ya." ucap Minggus
"Kata orang-orang, ini juga disebut sashimi khas batak, Nggus!" ujar Togar
Nah, Sobat Minilemon pernah kah mendengar tentang Naniura? Atau mungkin pernah mendengar tentang Naniura?
Jadi Naniura adalah salah satu kuliner khas batak yang disajikan dengan cara unik, yakni dengan ikan mentah yang dimarinasi dengan air jeruk dan bumbu rempah lainnya, dan disajikan mentah. Tak heran makanan ini sering disebut Sashimi khas Batak!
Sashimi Khas Batak
Bagi yang tak terbiasa, memakan Naniura merupakan sensasi tersendiri. Bahkan kata 'Naniura' masih terdengar asing oleh telinga beberapa orang. Untuk itu, yuk kita kenalan dulu dengan makanan unik satu ini.
Naniura merupakan makanan khas Sumatera Utara, tepatnya makanan Khas Suku Batak. Nah lalu bedanya apa sih dengan makanan tradisional lainnya? Keunikan makanan ini terletak dari proses pembuatannya.
Biasanya kebanyakan masakan ikan-ikanan pasti dimasak sampai daging ikan matang. Sedangkan Naniura justru kebalikannya. Benar! Naniura diproses dari daging segar asli yang hanya dilumuri bumbu.Â
Karena itu, makanan ini sampai dijuluki sashimi khas Indonesia. Sobat Minilemon pasti tau sashimi kan? Sashimi merupakan makanan khas Jepang yang disajikan dengan daging ikan mentah. Dengan persamaan itu, pantas jika Naniura dijuluki sebagai Sashimi khas Indonesia. Meskipun masih terdapat perbedaan dengan Sashimi, yakni Sashimi tidak diolesi oleh bumbu tidak seperti penyajian Naniura.
Santapan Raja-Raja Batak
Ternyata jarangnya orang-orang mengenal Naniura ada alasannya loh, Sobat Minilemon. Dulunya Naniura hanya menjadi sajian utama untuk kaum bangsawan dan Raja-Raja Batak. Namun karena kelezatannya, maka banyak orang jadi mencoba membuat masakan ini hingga semakin banyak orang yang mengenal makanan Naniura.
Kelezatan makanan ini bahkan sampai menginspirasi masyarakat Batak untuk membuat lagu yang dikenal dengan judul "Tabo do dekke naniura". Penggalan  lagu nya adalah sebagai berikut :
Tabo do dekke naniura
(ikan yang diasami itu enak)
Sor ma inang daina i
(rasanya lezat)
ai tung tabo do dekke nainiura
(sungguh enak ikan yang diasami)
Di toba holbung topi ni tao i
(di lembah toba pinggir danau)
Masak so pola dilompa
(matang tanpa perlu dimasak)
Dongana limut ni tao i
(dipadu dengan lumut danau)
Lagu diatas memberikan deskripsi tentang masakan Naniura. Dimana memang bahan utama Naniura adalah ikan yang biasa di ambil dari Danau Toba. Tahukah Sobat Minilemon, biasanya ikan yang digunakan itu adalah ikan mas? Ikan Mas ternyata kaya akan zat gizi, seperti protein, kalsium, fosfor, kalium dan vitamin A. Lalu meski begitu, kan tetap ikannya tidak dimasak sampai matang. Apakah tetap aman?
Aman Dikonsumsi!
Sebenarnya selain Sashimi, Naniura juga mirip dengan makanan khas Peru, yakni Ceviche. Ceviche merupakan ikan segar yang diawetkan dengan perasan jeruk lemon, rempah-rempah serta cabai. Lalu apakah ikan-ikan yang telah di rempah ini aman dimakan?
Ternyata daging segar yang dimaksud, tidak serta merta langsung dimakan loh, Sobat Minilemon. Cara memasak ikan mas untuk naniura, pertama adalah membersihkan ikan dari duri (dekke) sampai bersih. Lalu daging akan direndam dengan larutan asam jungga kurang lebih dua jam. Lalu setelah itu, daging akan dilumuri oleh rempah-rempah khas selama dua jam. Kira-kira jika di total, minimal membutuhkan waktu 4 jam untuk memasak Naniura.
Karena di proses sedemikan rupa, maka Naniura ini aman untuk dikonsumsi. Terutama untuk bumbu lumurannya menggunakan air kunyit yang ternyata berkhasiat membunuh bakteri dalam daging ikan. Bagaimana Sobat Minilemon, apakah tertarik untuk mencoba Naniura?
Jangan lewatkan keseruan para Minilemon lainnya di instagram @minilemon_id atau cek di website : minilemon.id ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H