Pernah kaget, berujung patah hati dan galau?
Saya pernah. Rasanya sulit sekali melupakannya.
Tidak bisa pula menyalahkan siapa-siapa, satu-satunya yang bisa dilakukan adalah menjauh dan menyembuhkan luka itu sendiri.
Perkara patah hati ini bukan semata-mata tentang kekasih yang kau sayangi mendadak minta putus, ini justru kebalikannya.
Saya sangat mencintai dia, namun harus putus setelah sekian tahun bersama. Semua gara-gara kepalsuan warna yang melekat pada tubuhnya.
Beberapa hari lalu saya dibuat kaget oleh sampel dari BPOM yang memperlihatkan beraneka produk makanan dan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya.
Saya tercengang. Diam cukup lama sebelum akhirnya menjerit histeris.
Bagaimana tidak, di dalam sampel itu ada berbagai macam makanan yang selama ini merupakan makanan kesukaan saya; bahkan terang-terangan saya masih menyetok makanan makanan itu untuk cemilan sehari-hari.
Pernah dengar ya kan apa itu Rodamin B?
Iya itu pewarna kain. Bayangkan, bayangkan, bayangkan jika pewarna kain itu masuk ke dalam tubuhmu. Agaknya inilah perkara yang membuat saya agak-agak lemot dan ketinggalan zaman, ternyata selama ini tubuh saya mengandung banyak Rodamin B dari macem-macem makanan yang saya konsumsi.
Asli saya tidak bangga. Saya sedih luar biasa. Sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh.
Saya, bolu emprit dan Rodamin B
Kecintaan saya pada makanan bernama bolu emprit bukan hanya karena panganan ini murah meriah saja, melainkan lebih dari itu. Bagi saya makanan ini mengandung banyak cerita klasik; ada kenangan dan banyak cerita darinya. Itu kenapa saya sering pergi ke pasar dan sengaja membeli panganan satu ini. Tidak jarang saya pelit membaginya kepada orang lain.
Sayang disayang, kenangan akan bolu emprit harus saya akhiri sudah. Itu semua karena Rodamin B yang terkandung didalamnya. Tidak mungkin saya menyakiti diri sendiri. Jika sudah tahu itu berbahaya, semenarik dan semewah apa pun bolu emprit maka kisah kita berakhir di sini.
Jika sedang di Yogyakarta dan kebetulan lewat Jalan Tompeyan I Tegalrejo cobalah mampir ke gedung Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM). Atau sesekali bolehlah sengaja mengadakan kunjungan ke sana demi mencari tahu banyak hal tentang kinerja mereka.