Mohon tunggu...
minhatul maula
minhatul maula Mohon Tunggu... Lainnya - lainnya

Saya adalah seorang pelajar SMKN 1 PURBALINGGA, hobi saya adalah mengedit video atau foto dan menggambar, membaca novel. topik konten favorit saya adalah drakor

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tradisi Begalan

13 September 2024   21:09 Diperbarui: 13 September 2024   21:11 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begalan merupakan tradisi pernikahan rakyat banyumas bagi setiap orang pernikahan adalah merupakan suatu momentum yang sangat didambakan karena bagi setiap insan, pernikahan sebisa mungkin dilaksanakan selama sekali dalam hidup kita. Pernikahan adalah peristiwa formal, sebuah sarana untuk menyatukan dua insan laki laki dan perempuan dalam suatu ikatan baik secara lahir dan batin serta hukum dalam keluarga yang bahagia. Pernikahan juga menyatukan segala perbedaan sehingga perbedaan tersebut menjadi sesuatu yang indah untuk mencapai tujuan mulia dari pernikahan itu sendiri. Tujuan tersebut antara lain memperoleh keturunan, membentengi diri dari zina, memperoleh kedamaian dan menyatukan dua belah keluarga.

Setiap negara memiliki adat tersendiri terkait pelaksanaan pernikahan, hal tersebut karena pada dasarnya tiap negara memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki berbagai suku yang beragam, hal tersebut juga menyebabkan beragamnya kebudayaan termasuk juga adat istiadat dalam pelaksanaan pernikahan.

Banyumas, yang merupakan wilayah yang berada pada KPKNL Purwokerto memiliki tradisi kebudayaan pernikahan yang tidak terdapat pada wilayah lain yaitu begalan. Begalan berasal dari kata begal atau perampokan. Begalan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat pada masa Bupati Banyumas XIV, Raden Adipati Tjokronegoro pada tahun 1850.   

 

Kisah awal tradisi begalan itu seperti apa?

Begalan berasal dari kisah Adipati Wirasaba yang mempersunting putri dari Adipati Banyumas. Pada saat itu, seperti para pria pada umumnya Adipati Wirasaba bersama rombongannya membawa pernik-pernik yang diperlukan untuk pelaksanaan pada saat acara pernikahan tersebut. Di tengah perjalanan, rombongan tersebut bertemu dengan rampok atau begal yang hendak merampas barang-barang berharga yang dibawa rombongan tersebut. Pertarunganpun tidak bisa dihindari, dengan Adipati Wirasaba dan rombongan yang menjadi pemenang sehingga pernikahan tersebut dapat tetap berlangsung. Tempat pertarungan tersebut dikenal dengan nama Sokawera.

Kapan acara begalan dilaksanakan?

Tradisi begalan dilaksanakan setelah acara akad nikah atau pada saat resepsi di tempat calon pengantin perempuan dimana yang dinikahkan adalah anak pertama dengan anak pertama, anak terakhir dengan anak terakhir, anak pertama dengan anak terakhir, dan anak pertama yang perempuan.

Apa saja yang diperlukan?

Barang-barang yang dibawa pada saat acara begalan adalah alat-alat dapur yang disebut brenong kepang, antara lain iyan, pedhang wlira, cething, siwur, kukusan, ilir dll. Barang-barang tersebut memiliki simbol atau pesan tersendiri yaitu merupakan alat yang digunakan untuk acara ruwatan atau pada saat pembersihan diri antara lain:

Pikulan memiliki simbol keseimbangan peran antara pria dan wanita dalam kedudukan rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun