Mohon tunggu...
Ines Lesawengen
Ines Lesawengen Mohon Tunggu... Jurnalis - Bachelor of Political Science

Belajar Tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Cinta Sang Aktivis

29 April 2020   09:14 Diperbarui: 24 Agustus 2020   20:45 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Mengingat masa lalu apalagi tentang kisah cintaku hanya akan membuatku sakit kepala, perjalanan cinta memang rumit, rumit bagi mereka yang membuatnya rumit. Dan itulah yang terjadi padaku.”

Baca buku dan diskusi sambil ngopi adalah hal yang paling menarik bagi mahasiswa pergerakan, duduk di bawah pohon di taman kampus seusai keluar kelas adalah kebiasaan kami anak-anak yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan baik dalam kampus maupun di luar kampus. Perbincangan kami kalau bukan tentang politik pasti tentang percintaan.

Namaku Jeky, sekarang aku mahasiswa semester akhir di salah satu perguruan tinggi yang cukup ternama, dengan mengambil program studi ilmu politik makanya tak heran jika aku banyak terlibat dalam kajian-kajian atau diskusi-diskusi yang berkaitan dengan politik, bahkan aku sudah sering turun aksi bersama kawan-kawan organisasi lainnya ketika ada kebijakan pmerintah yang bagi kami itu tidak pro terhadap rakyat. 

Aku benar-benar ingin menjadi seorang aktivis sejati seperti cerita yang sering kubaca dalam buku-buku sejarah pergerakan yang banyak menumpuk dalam kamar kosku. Karena aku ingin melakukan suatu gebrakan yang baru agar bisa di kenang sebagai sejarah kepada anak cucuku di kemudian hari.

Sore itu sepulang dari kampus, aku rehat sejenak karena badanku terasa begitu lelah. Sesampai di kos ku langsung rebahkan badanku dan tertidur hingga malam aku terbangun sekitar pukul delapan dan perutku sudah menyanyi karena rasa lapar, selesai mandi aku pergi ke keluar mencari makan. Setelah itu aku kembali ke kos, dan bersantai di depan pintu kos sambil main sosmed.

Tiba-tiba ada yang kirim pesan di akun instagram “makasih yah kak, selalu jadi orang yang pertama yang lihat storyku,” ternyata  dia mahasiswa baru di kampusku, namanya Sinta.

“Iya sama-sama,” sahutku.

Bagiku itu hal biasa bagi pengguna sosial media, tetapi pikirnya sama pikiranku itu berbeda.

Berawal dari chattingan itu, maka berlanjutlah kedekatan antara aku dan Sinta. Saat ada tugas mata kuliahnya pasti datang padaku untuk minta dibantu, serta kadang meminjam buku-buku bacaan sejarah dan pergerakan mahasiswa.

Setibanya malam minggu, aku coba mengajaknya pergi nonton dan dia mau. Jujur niat belajarnya yang besar membuatku jatuh cinta padanya ditambah parasnya yang cantik. Saat sedang asik menonton kucoba rangkul dia, dan dia meresponnya. Tanpa basa basi aku langsung tembak dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun