Mohon tunggu...
Rezki Apriliya
Rezki Apriliya Mohon Tunggu... -

Rezki. Cukup ini nama panggilan saya. Saya pecinta musik, fotografi, film, sastra, dan Jurnalistik. Berkaitan dengan sastra, saya memang suka menulis. Tapi, saya masih perlu banyak belajar untuk mengasah kemampuan dalam menulis. Jadi, inilah salah satu media yang saya gunakan untuk mengasahnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untitled

12 Februari 2010   16:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:57 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" Itu karena sekarang banyak kerjaan di kantor yang harus aku lakukan, "

" Selalu saja seperti itu alasannya. Sibuk..sibuk.. dan sibuk... "

" Kenapa sih kamu jadi seperti ini sekarang? Bukankah kamu juga sibuk? Tapi, aku tidak mengeluhkan
hal itu. Kamu cemburu kalau aku lebih banyak waktu di luar? Kamu khawatir kalau aku selingkuh dengan wanita lain? "

" Kenapa pertanyaannya seperti itu? "

" Ya, mungkin saja seperti itu. Percayalah, aku tidak macam-macam. Aku benar-benar bekerja. Demi masa depan kita, "

" Kalau begitu, buktikan kalau ucapanmu tadi memang benar, "

" Aku tidak bo..."

Klik.
Aku langsung memutuskan pembicaraan d ihandphone.
Ia masih berusaha menghubungiku kembali, tetapi langsung ku reject panggilannya.
Ku rebahkan tubuhku ke sofa dan menghela nafas. Ku pejamkan mata dan tak terasa air mata yang tadi ku tahan, akhirnya keluar juga. Deras.
Sampai kapan akan begini terus? Kapan ia akan mengerti kalau aku benar-benar membutuhkannya saat ini? tanyaku dalam hati.

Malam ini sama seperti biasanya.
Aku sendiri dan kamu entah dimana.
Aku tak tahu apa yang kamu lakukan sekarang dan begitu pula sebaliknya.
Kita semakin jauh. Mungkinkah kamu menyadarinya?

*Cerita ini adalah FIKSI dan sudah lama dibikinnya. Baru sekarang bisa dipublish.

_Ruang Sunyi, 28 November 2009_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun