Mohon tunggu...
Cak Min
Cak Min Mohon Tunggu... -

Male, main interests include sciences, education, internet, sports (football and cycling) and about life in general. Currently living in Thailand.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sulitnya Membakar Kalori dari Tubuh

7 Januari 2012   16:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:12 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Napas ngosh-ngoshan, peluh bercucuran, kaki terasa sudah pegal, badan capek, eh...rupanya baru berhasil membakar 1 cheeseburger saja. Waduh! Lalu bagaimana dengan kentang, softdrink dingin dan es krimnya?

Kita tentu tahu bahwa menjadi langsing itu sangat tidak mudah. Begitulah kenyataannya, jauh lebih mudah menambah berat badan daripada memangkasnya. Jika kita termasuk orang yang lebih suka leyeh-leyeh, menonton tv sambil makan berbagai macam cemilan dan minum manis, bersiaplah untuk terus membesar dan membulat alias menjadi gendut!

Bertambahnya berat badan biasanya diikuti dengan meningkatnya resiko kena sakit, seperti sakit jantung koroner, diabetes, sakit di persendian lutut (karena lutut harus selalu menopang berat berlebihan setiap waktu) dan sakit di dompet. Iya! Dompetnya ikutan sakit karena harus menambah ukuran celana, baik luar dan dalam, dan ukuran baju walaupun celana dan baju yang lama masih terlihat bagus.

Kemampuan tubuh dalam membakar kalori yang masuk lewat makanan dan minuman tidak sama pada setiap individu dan akan bergantung kepada sistem metabolisme tubuh, yang dipengaruhi oleh umur. Biasanya, ketika umur bertambah, metabolisme tubuh menjadi lebih lambat sehingga perlu usaha ekstra untuk membakar kalori. Susahnya, umur bertambah mungkin berarti kemampuan fisik untuk digenjot malah menurun, sehingga usaha membakar kalori dalam tubuh malah tidak bisa maksimal. Dengan demikian, kiat menjaga tubuh agar tidak melar terlalu cepat adalah dengan membatasi karbohidrat yang masuk, entah lewat diet atau lewat puasa.

Bagi yang berolahraga sambil menggunakan alat pengukur detak jantung, akan mudah mengetahui berapa kilo kalori (kcal) yang berhasil dibakar setelah selesai berolahraga dan menghitung-menghitung berapa yang sudah masuk sebelumnya. Sebagai contoh, naik sepeda gunung di jalanan yang bergelombang selama 1 jam kira-kira membakar 600-750 kcal. Kalau misalnya menggunakan sepeda statis di fitness centre, bersepeda sekitar 1 jam dengan tingkat kesulitan sedang mungkin hanya membakar 400-500 kcal saja. Nah, saat makan sebuah cheeseburger, kita memasukkan 300 kcal ke dalam tubuh. Jadi, untuk membakar sebuah burger berikut minuman manis dan es krim, berarti kita perlu berolahraga selama sekitar 1 jam. Berolahraga serius selama 1 jam itu melelahkan lho.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun