Â
- Sutradara: BW Purbanegara
- Produksi: Persekutuan Sahabat Gloria, Public Affair Section US Embassy
- Rumah Produksi: Limaenam Films
- Hak Cipta © 2007, Yayasan Sahabat Gloria
- Durasi: 18 menit
- Genre: Fiksi anak
- Bahasa/Subtitle: Bahasa Indonesia/English
- Produser: Bernadetha Rismi Sari, Yosep Anggi Noen
- Pemain Utama: Axl Hanuebi (Markus), Rewinda Elisabet (Tyara), Gilang Isra Manggala (Tohir), F. Erdin Kwartanto (Han)
- Supporting: Veronika Dita F. (Dita), Novi Xiunchian (Ibu Han), Ignatius Kleruk Mau (Bapak Markus), Andreas Priyo (Bapak Tyara), Hayuningtyas (Ibu Tohir), Prima Bayu Sejati (Bapak Tohir), Elmar Hendrocaroko (Guru), Tri Susanto (Pemukul Bedug).
Record:
Piala Citra untuk kategori Film Pendek Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2008
Audience Award dalam Festival Film Pendek Konfiden 2007
Screening:
Singapore International Film Festival,
Mumbai Asian Film Festival
Pemutaran Film "Bioscil" oleh Sekolah Mbrosot, RT 19, Desa Jatirejo, Lendah, Kulonprogo, DIY. 22 Desember 2012
Film Cheng Cheng Po yang disutradarai oleh BW. Purbawanegara ini memiliki kisah yang sangat bagus dan mengharukan. Film ini menceritakan dimana tentang 4 sahabat yang memiliki perbedaan latar belakang dan dimana salah satu mereka yang bernama Han sedang memiliki masalah kecil karena dia belum bayar SPP sekolah. Han tidak tau harus cari uang dimana karena Ibunya hanya jualan bakpao dan itu jarang sekali laku. sehingga mereka mencoba untuk menolong Han. Markus yang Ayahnya kerja bengkelan tidak bisa menolong.Â
Tiara pun tidak bisa menolong karena bapaknya tidak menyetujui dan tidak suka melihat anaknya bergaul sama mereka dan Tahir pun juga tidak bisa jujur kepada Ibunya bahwa dia ingin menolong Han. sehingga mereka mempunya akal untuk menolong Han. Mereka sepakat untuk membentuk dan melakukan atraksi barongsai dan mereka juga dibantu oleh masyarakat sekitar untuk mainin musik. apa yang mereka lakukan tidak sia-sia karena Han akhirnya berhasil bayar SPP sehingga dia bisa ikut ujian.
Saya suka film ini karena mengandung makna persahabatan meskipun memiliki latar belakang yang berbeda. Disini mengajarkan kita untuk saling membantu sesama manusia tanpa memandang latar belakang, status dan sebagainya. Persahabatan itu saling menghargai segala perbedaan. Pengambilan visual sangat bagus dan apalagi ketika di akhir film di perlihatkan isi sumpah pemuda. Pas dengan cerita di film tersebut dimana bersatu dari segala perbedaan. Film ini meraih penghargaan FFI pada tahun 2008.Â
Film ini alangkah bagusnya ditayangkan di seluruh TV Indonesia sehingga ditonton oleh masyarakat-masyarakat dan juga bisa di tayangkan di seluruh sekolah dari sabang sampai merauke ketika dalam belajar Bahasa Indonesia lebih tepatnya. Kalau kita bicara soal situasi kini bahwa masih ada aja sebagian masyarakat Indonesia dan anak-anak masa kini yang memandang seseorang, kelompok, keluarga lain dari latar belakang, status sosialnya dan sebagainya. Contohnya seperti kasus Cita Citata yang pernah melecehkan papua ketika ditanya soal penampilan dan wajahnya. Hal itu tidak boleh terulang lagi. Film ini bisa mendidik atau mengedukasi masyarakat dari jenjang anak-anak hingga dewasa agar mereka sadar akan menolong sesama manusia karena manusia tidak bisa hidup sendirian tanpa bantuan orang lain. #CreativeWriting
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H