Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dunia Baru Saya di Wisata Kuliner

24 April 2017   12:00 Diperbarui: 24 April 2017   21:00 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah hari kedua saya berada di depan masjid Agung Al Ikhlas. Berempat bersama suami dan anak-anak, saya jadi suka nongkrong di area itu.  Suasana ramai, tempat lalu lalang kendaraan  dan perlintasan warga untuk mencari makanan menarik untuk saya kunjungi. Memang sih, bukan hal baik sering datang ke sana. Buang-buang duit hehe... Nggak laahh... Gimana ya, padahal para penjualnya ga banyak kok tidak lebih dari delapan sampai sembilan gerobak. Variasi makanan pun yang disuguhkan juga terbilang banyak beredar di tempat-tempat umum, seperti siomay, ketoprak, martabak mini, soto ceker, es buah segar, bubur ayam, jual mainan, dan beberapa lagi jenis makanan. Tapii... tetap saja menggoda hati. Awas saja..., hati-hati jangan sampai saku baju  kosong ga bawa duit jika berkunjung ke Masjid Agung Al Ikhlas. Ntar bisa nyesel bingit lo... Entah ya, bikin mata berbinar kayaknya, perutpun serasa keroncongan berasa ingin mencicipi lagi dan lagi. Uff....

Bukan tanpa alasan dah tentunya saya berada di sana. Tertarik ingin mencoba bisnis kuliner. Mencoba hobi lama yang pernah saya tinggalkan. Tujuh tahun silam. Ah rasanya.... Membuka kembali memori itu seperti tenggelam dalam masa-masa indah. Hehe... Berjualan itu keren.

Nah, by the way pernah dengar susu kedele nggak?! Iya..., itu tuh susu yang terbuat dari kedele. Kedelenya direndam, diblender, diambil airnya terus direbus kemudian dikasih gula... Sepertinya nih di pangkalan depan Masjid itu atau area Pondok Cabe Ilir belum ada yang jualan susu kedele. Prospek, pikir kami berdua. Saya dan suami. Akhirnya, hitung punya hitung, tanpa berpikir rumit besoknya segera kami belanja segala sesuatu yang dibutuhkan. Beberapa hari kemudian kami membuka bisnis kuliner SUSU KEDELE. JRENG...

Alhamdulillah. Senyum saya mengembang. Ada tambahan baru dari bisnisan selain online yang selama ini kami geluti. Dan itu memicu saya untuk mencari peluang bisnis lainnya. Dengan dana seadanya namun bisa mengakumulasi semua kebutuhan yang ada. Sembari memikirkannya beberapa cabang strategis, segera akan kami buka. Bismillah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun