Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dialog

16 April 2019   19:44 Diperbarui: 17 April 2019   03:51 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita sudah diambang penentuan. Mencari jawaban atas keputusan bijak benak kita. Tak ada lagi ruksah. Tak ada lagi alibi. Mengapa langit itu berwarna biru? Atau sekedar tanya. Apa? Bagaimana?

Celoteh celoteh kita menjadi batu. Terpahat oleh sekian banyak sengketa. 

Kau membisu. Dia membisu. Mereka membisu. Kita semua membisu.

Aksara aksara kata sudah tak lagi menjadi kata. Tergugu saja dalam gagu. Ranggas sedemikian rupa. 

Apakah ini tentang hari  esok? 

Tatap aku. Dalam temu sebagai kotak kotak penentu. 

Tentang pesta? Tentang luber? 

Dialog dialog hati usailah. Kulipat sejenak dalam kalbu. Semoga yang tulus menjadi cahaya. Semoga yang cinta Tuhan nya menjadi pelita.

16 April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun