Aku menemukan nyilu. Di dadamu. Kurasakan luka. Getir yang terlalu.Â
Tubuh tubuh kata terpatahkan. Dengan segenggam palu. Bertalu talu kuremuk resah itu. Ada bagian yang hilang. Di sisi sudut hati. Keping keping menjadi puing.
Mari kita berbincang kembali. Nyala lampu yang terang. Dan sehelai senyap. Hening di malam yang baru merangkak lenyi. Kita saling dengar. Kata kata entah jangan disembunyikan lagi. Biar ia merambah di tepian elegi.Â
Mari kita berbincang kembali. Tentang segala harap. Jalinan kita berdua. Tanpa terganggu oleh riuh angin angin malam. Cukup kita berdua. Menyeruput teh hangat. Dan segenggam rasa.Â
Mari, kita beebincang kembali.
Ciputat, 4 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H