Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Burung Pipit Mengelepak di Udara

23 Februari 2019   14:51 Diperbarui: 2 Maret 2019   17:32 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burung pipit terbang mengisi ruang ruang kosong. Mengitari angkasa. Bercericit menyapa angin dan setumpuk udara. Aku berada di kediaman sudut matanya. 

Cakrawala kemudian membuka diri. Awan awan mengendap endap di bawah ketiak langit langit. Aku menatap kepaknya. Sayap sayapnya yang jauh. Lantas jatuh menukik diantara rumpun semak dan ilalang.

Terbanglah kembali. Mengelepak lebih lama. Lebih tinggi. Lebih jauh ke kedalaman mata angin yang berdesir. 

Kutiti terik. Kutiti serik.

Menata letih.

Kutiupkan nyali. Di kerucut kalbu yang menciut. Kepada pipit yang bercericit. Kuterbangkan pena. Setelah jeda sekian waktu. Terseret dalam temu bayu yang sayu. 

Terbanglah tinggi.

Ciputat, 23 Februari 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun