Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hati (6)

15 Februari 2019   10:21 Diperbarui: 16 Februari 2019   01:23 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mengambil tas seorang wanita gadis kecil itu berlari menyelinap diantara lalu lalang orang-orang di pasar. Tak digubrisnya teriakan mereka yang merasa terganggu oleh ulahnya. 

Sementara wanita yang diambil tasnya tidak sadar. Dia terus saja memilah dan memilih sayur. Matanya fokus memperhatikan kebutuhan dapur.

Gadis kecil tadi berlari secepatnya. Kakinya yang lincah tak henti berlompatan menghindari halangan apapun yang ada di depannya. Dia, bertingkah sangat tidak sopan.

"Hei." Seorang bapak-bapak berteriak. Bawaannya jatuh hambur ke tanah.

"Hei!" Bapak-bapak lainnya tersenggol tubuh kecil gadis itu.

"Ya ampuun... hati-hati..." seorang ibu tua mengingatkan.

"Hei... hei... Kau..." Gadis kecil menabrak gerobak sayur. "Dasar anak kecil tidak tahu diri. Orang tuamu kemana hah?!"

Gadis kecil tetap saja berlari dan berlari. Sesekali dikayuh kakinya dengan cepat, sesekali berjalan santai, seolah tak terjadi apa-apa.

Banyak orang di pasar yang mengumpat tindakannya. Selain memang anak jalanan, anak itu  tidak ada yang mengajarkan tata krama, adab sopan santun. 

Sebenarnya banyak yang perduli terhadapnya. Beberapa pedagang yang simpati dan berempati atas dirinya, sudah pernah menawarkan diri untuk menjadi orang tua asuhnya. Namun ditolak. Menjadi gelandangan bersama teman-teman seusianya menjadi pilihan. 

Atau terpaksa?! Entah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun