Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belahan Jiwa

31 Januari 2019   12:51 Diperbarui: 31 Januari 2019   18:46 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setengah hari kita berjibaku. Tentang ruang yang berbeda. Tentang jarak yang tak sama. Tentang waktu yang berputar, masih saja tentang detik. Denting jarum jam yang meski sama. Namun di benak kita semesta itu berjeda. Sisa sisa kemarin kita tuangkan asa. Tak lebih. Berbeda alur dan lajurnya.

Kita ditarik oleh roda dunia. Kita diluruh oleh rona warna. Sekumpulan biru di langit yang cerah. Sekumpulan kelabu berdebu abu abu. Jingga melintas getas. Merah delima dalam sangkar emas. Tak akan membuat kita bisu. 

Alam memberikan tanda. Sinyal kepada kita. Yang diberangkatkan oleh nurani. Mengenai pendar cahaya. Terlahir dari takdir. Diantara gugusan bintang bintang. Diantara serambi terik. Kubuka tirai. Kumulai merangkai. 

Baiklah

Mari kita tumbuki sembilu. Dengan air bah yang menusuk. Dengan meniti kembali sungai sungai yang airnya jernih. Yang di dalamnya terdapat ganggang merah. Serta terumbu karang yang terkikis. Kitalah ombak kecil penuh debur.

Kita dalam kenang tawa yang tak kagi tersendat. 

Tangerang, 31 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun