Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nun Jauh di Sana

16 Januari 2019   12:27 Diperbarui: 19 Januari 2019   02:14 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melewati hari. Tanpa meraupi rimbun teduh pelupukmu. Karena kita sedang merenda ruang dan jarak. Kita membekuki waktu tanpa rencana dan jejak.  

Helai helai nanar rinduku pun terpilin. Menjadi gelembung gelembung sendu. Menjadi sengat terik yang memilu.

Apakah kau tahu, hujan semalam menitikkan saktah? Apakah kau tahu? Ia berkali jatuh. Ia berkali menderai. Ia berkali melumatkan tanah. Dengan haru dan deru. 

Masih berjeda ternyata. Kita bergumul dengan musim penghujan. 

Kemudian kita. Lagi. Mengemasi hati yang rentan. Olehmu. Kita yang tersekap rindu.

Malang, 16 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun