Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harmoni Pagi

31 Desember 2018   06:30 Diperbarui: 31 Desember 2018   06:44 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuhadapkan pagi kepada jendela hati. Ketika sulur mentari masih berjibaku. Sudah kutanamkan tunas asa ke dalam hari. Hatiku berseru. Biru.

Waktu adalah geruduk simponi. Pagi adalah senandung kenari. Mereka sentuhan harmoni yang tersenyum bahagia. Dibanyak sinar pagi. Kuhirup ia sampai di kedalaman paru paru. Semoga berkah hari ini.

...

Lihat. Lihat hening itu mulai bercengkrama.  Senyap yang santun. Sunyi sebagai tempat deru bersemayam. Nukilan kasih abadi , Tuhan berada di dalamnya. 

Tatap teduh sinarnya. Pagi sunyi dan lenyi.

31 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun