Ibu.... bagaimana kabarmu hari ini. Baik baik kan, Bu? Segala cinta kasih dan rindu tercurah untukmu. Segala doa dan asa kuterbangkan untuk menjengukmu. Jangan kawatir, Ibu, Tuhan menjagamu. Tuhan memberkatimu. Dalam cahaya terang dan lapang.
Ibu, bagaimana kabarmu malam ini. Lihat nandamu. Yang dulu saat masih bersamamu selalu membuatmu kerepotan. Selalu khawatir. Selalu mencemaskan keadaanku. Selalu mencariku jika lama tak di sisimu. Aku rindu akan masa masa itu.
Ibu, bagaimana kabarmu kini. Lihat rembulan itu, Bu. Terang bulat dan indah. Seperti wajahmu yang elok. Seperti hatimu yang elok. Yah elok dan menawan. Seperti hadirnya gugusan bintang bintang. Kau kerlip yang sempurna. Cerlang di mataku. Aku rindu kepadamu.
Ibu, bagaimana kabarmu hari ini. Baik baik kan Bu. Lihat .... langit Jakarta begitu rindang. Lihat Bu.... lihat.Â
Apakah Ibu tahu. Seperti kataku tadi, rembulan itu bersinar sangat menawan. Pendar yang terserak. Seakan ibu ada di sana. Bersama bintang bintang. Terbit diantara langit Jakarta.Â
Ibu, bagaimana kabarmu kini. Langit terang di tengah keramaian. Aku terduduk mangu, memandangimu lekat. Dengan milyaran rimis kurterbangkan doa doa. Untukmu Ibu. Cinta yang tak pernah mati. Untukmu Ibu. Rindu yang tak bertepi.Â
Jakarta, 22 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H