Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan yang Landai

3 Desember 2018   17:03 Diperbarui: 3 Desember 2018   17:28 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan yang landai serasa kuyu. Jatuh sayu di matamu yang jauh menyusuri jarak. Sejukkan saja dengan percikan wudhu.

Serpih serpih rinai menggebyar. Rintik rimis menggelepar. Bidukku basah. Di genting genting pun begitu, maka turunlah kepak lelap di sudut ekor retinaku. 

Bisu yang mendoa...

Lantas angin membaca hatimu. Menelisik. Telusuri jejak apa saja yang tertinggal. Dari sorot pupilmu yang jauh. 

Dari kisah kisah legenda hatimu yang ternyata hanya dipadati oleh deru debu.

Ciputat, 3 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun