Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Menulisi Pesan Ini Untukmu

21 November 2018   22:26 Diperbarui: 21 November 2018   22:59 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku pergi.

Kuucap itu sekali lagi. Setengah berbisik di belakang telingamu. 

Kau mengantarkanku sampai di depan gerbang pintu masuk stasiun. Untuk sebuah rasa yang lekat kau selipkan pesan untukku. 

Kau akan baik baik saja. Tenanglah. Sampai di Manggarai, jangan lupa...

Kau tak melanjutkan ucapanmu. Tapi jelas antara kecemasan dan meyakinkan itu beda tipis. Seperti, aku merindukanmu.

Ketika segenap benak dan hati sempat tak percaya. Memalingkan cara terbaik untuk menepis retorikamu, justru itulah bentuk jawaban atas pertanyaan. Masihkah cinta itu ada? Bahkan disaat merasa kehilangan atau kasihan?! Tentu ini, ada yang ingin kuluruskan.

Jika kau pergi, sosokmu hilang dalam ruang binar mataku. Ada senyap menguliti bahagia itu. Kau pergi,  lalu aku menunggu, lantas kau pergi lagi, untuk perih yang menyenangkan. Ini waktu, waktu yang sudah ditentukan. Karena akhirnya kau kembali. Lagi untuk kesekian. 

Selalu titik temu yang sama. Jumpa denganmu. Kesahku selalu begitu.

Tak urung, punggung tanganmu kukecup takzim dan penuh hangat. Tapak tanganmu kujabat erat. Memandangimu sesaat. Pekat dengan cinta yang kuat. Kusemogakan.

Aku menulisi pesan ini untukmu. 

Lekaslah sembuh. Untuk dia yang harus benar benar kau tinggalkan. Ada hakmu menikmati segala rasa ciptaan Tuhan tanpa melanggar Nya. Ada pun kewajibanmu untukku. Hatimu saja sudah cukup. Berikan saja kepadaku. Aku tak meminta yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun