Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Segenap Rindu adalah Pituturmu

8 Oktober 2018   11:14 Diperbarui: 8 Oktober 2018   11:48 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagian terindah dari segenap rindu adalah pituturmu. Mengaliri pendengaran ini melalui selubung selubung hati. Sabdamu itu memapah relung hati. Sabdamu itu menuruni jantung yang berdegub untuk bernurani. 

Kepadanya, dada yang dikaruniai kasih, untuk lebih tajam memaknai hidup. Kepadanya, dada yang dianugerahi rasa, secerlang bintang bintang. Dan setajam samurai yang kau sangkurkan. Lebih tepat untuk memahami naluri.

Maka teruntuk ruh ruh kita yang direntangkan waktu. Jarak yang tak lagi merintangi. Ruang hanyalah pembatas tipis jarak pandang antara kau dan aku. 

Demi hari, aku menanti. Menunggu mentari bersinar bersama terik. Kau berkunjung membelah hari. Inilah hari. Inilah hati. Disedu oleh rindumu dengan hati hati.  Disajikan oleh retina yang acapkali berkaca kaca. Itu hambur begitu saja. Mudah dialiri embun.

Sudah usai. Segalanya sudah ditakdirkan. 

Ciputat, 8 Oktober 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun