Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Malam Syahdu

25 Agustus 2018   23:32 Diperbarui: 27 Februari 2019   21:41 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencandai wulan yang meremang tenang. Pada malam syahdu biar kukemas. Hati kita yang utuh. Luruh ditempa wajah menawan. Menitis di langit langit. Mega diharu biru.

Karenanya aku menatap. Menetap disepasang sayap. Untukku menerbangkan pinta. Kamu yang menjaga. Sepenuh cahaya wulan. Jika malam dibentangkan. Atau seterang sinar mentari. Jika sepanjang terik direntangkan.

Tak ada yang tersisa. Hanya di pekatnya rindu. Diam dalam ruang hati. Jauh di dasar hati. 

Tak ada yang tersisa. Hanya debur jantung kita terdengar berdegub. Berpacu menujumu. Jauh berlari ke arahku. Dear, semoga Tuhan menjagamu. 

25 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun