Mencandai wulan yang meremang tenang. Pada malam syahdu biar kukemas. Hati kita yang utuh. Luruh ditempa wajah menawan. Menitis di langit langit. Mega diharu biru.
Karenanya aku menatap. Menetap disepasang sayap. Untukku menerbangkan pinta. Kamu yang menjaga. Sepenuh cahaya wulan. Jika malam dibentangkan. Atau seterang sinar mentari. Jika sepanjang terik direntangkan.
Tak ada yang tersisa. Hanya di pekatnya rindu. Diam dalam ruang hati. Jauh di dasar hati.Â
Tak ada yang tersisa. Hanya debur jantung kita terdengar berdegub. Berpacu menujumu. Jauh berlari ke arahku. Dear, semoga Tuhan menjagamu.Â
25 Agustus 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H