inilah tanahku yang tak subur lagi,
rakyatnya pun beringas tak terkendali,
perang dingin atas dasar tidak-kedewasaan,
membabi-buta, menerjang, menerkam yang penting menang,
aku pun tak ingin terhanyut,
memiliki haluan sendiri yang merubah masa depan,
bergerilya, licin bagai belut dan menerjang menantang setan,
aku tak pernah diam liat ketidak-adilan,
aku anak kecil,
tetapi aku bagai pohon besar yang meneduhi sekitar,
atau semak belukar yang menjaga semut dan serangga,
selalu berbagi, memberi tapi bukan lilin,
aku anak kecil,
tetapi aku kencang ketika berteriak,
maka jangan kau paksa aku diam,
daripada ku persiapkan pemberontakan,
ibarat macan yang berhenti ketika melihat tikus lewat,
bukan takut tapi kasihan,
atau jika aku diam, maka hati-hatilah,
bisa jadi kau kan mati bentar lagi perlahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI