Tudingan adanya upaya mengkudeta Partai Demokrat yang dilemparkan oleh AHY kepada Moeldoko yang saat ini berstatus sebagai Kepala Staf Keperesidenan terjawab sudah dengan telah dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dilakukan di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret 2021 yang lalu. Di KLB tersebut peserta kongres telah menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB.
Setelaha KLB dilakukan oleh kubu Moeldoko, timbul masalah baru dengan beredarnya informasi dibeberapa media nasional, bahwa peserta yang hadir di Kongres Luar Biasa (KLB) tersebut ternyata diiming-imingi uang besar Rp100 juta. Untuk awal mereka yang datang kelokasi KLB akan mendapatkan 25 persen dari Rp100 juta, yaitu Rp25 juta. Setelah itu para peserta KLB baru akan mendapatkan sisanya yaitu Rp75 juta.
Tapi nyatanya peserta cuma mendapatkan uang hanya sebesar Rp5 juta, jelas ini membuat peserta KLB merasa tidak puas dengan apa yang telah mereka terima, karena tidak sebanding dengan apa yang telah mereka lakukan. Jadi wajar jika ada diantara peserta yang hadir mulai membeberkan perjalanan KLB ke ranah publik, dan ini jelas berdampak pada melemahnya dukungan terhadap KLB tersebut.
Jika kita berkaca pada kejadian ini, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dilakukan oleh kubu Moeldoko, penulis berkeyakinan bahwa apa yang dilakukakn oleh kubu Moeldoko hanya akan menuai kegagalan untuk mengkudeta AHY, tentunya ini juga mengingat Moeldoko bukanlah bahgian dari Partai Demokrat itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H