Mohon tunggu...
Minan Nur Rochman
Minan Nur Rochman Mohon Tunggu... -

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tumbuh Kembang dari Ilmu Antropologi

13 Maret 2014   03:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:00 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ternyata antropologi tidak serta merta muncul begitu saja di ranah akademik atau terapan akan tetapi antropologi memiliki masa-masa tumbuh kembang atau fase-fasenya sendiri. Layaknya tumbuhan, antropologi berasal dari sesuatu hal yang sederhana dan kemudian menjadi ilmu yang diakui dari segi akademik dan juga dari segi terapannya.

Antropologi mengalami beberapa fase atau perkembangan dari ilmu yang sederhana atau sebuah ilmu yang tak banyak orang tahu, berubah menjadi ilmu yang diakui dan banyak orang tahu akan ilmu ini. Di bawah ini saya akan menjelaskan tentang fase-fase dari ilmu antropologi.

Pada masa-masa awal kelahiran antropologi, itu di mulai dari perjalanan orang-orang eropa untuk menjelajah dunia di luar wilayah mereka, dan mereka banyak mencatat apa-apa yang mereka lihat di dunia baru tersebut dan menyimpannya dalam buku catatan atau mereka masukkan dalam jurnal perjalanan mereka tentang dunia dengan berbagai budaya yang berbeda dengan mereka.

Pada masa selanjutnya yaitu sekitar tahun1800-an bangsa-bangsa eropa mulai tertarik dengan kebudayaan yang berada diluar wilayah mereka, dan mempelajari dengan seksama. Pada fase ini juga mereka yaitu para bangsa eropa menganggap bahwa kebudayaan yang berada di luar mereka adalah kebudayaan primitive dengan kata lain mereka merasa bahwa mereka lebih unggul dari bangsa-bangsa atau daerah-daerah yang pernah di kunjunginya.

Pada fase ketiga sekitar awal abad 20-an (kalo yang ini saya gak tau pastinya intinya di awal abad ini), antropologi yang sebelumnya bersifat akademis mulai di gunakan untuk mempelajari suku-suku atau bangsa yang hendak mereka jajah, karena dengan antropologi mereka bisa mengetahui apa dan bagaimana cara menghadapi orang-orang yang pribumi atau suku asli tempat tersebut. Dengan begitu mereka akan dengan mudah mengalahkan dan menduduki daerah-daerah yang hendak di kuasainya.

Fase ke-empat yaitu terjadi sekitar setelah tahun 1930-an dimana pada fase antropologi tidak lagi digunakan untuk mengetahui kelemahan suku atau bangsa tertentu yang hendak mereka jajah akan tetapi antropolog mulai digunakan untuk kebutuhan akademis, sehingga perkembangan antropologi menjadi pesat dan lebih beragam dari pada masa-masa sebelumnya.

Tadi adalah sebagian dari ulasan mengenai perkembangan dari ilmu antropologi yang sekarang kita kenal ini, secara tidak langsung jika ilmu antropologi digunakan untuk suatu hak yang negative maka akan menyebabkan kehancuran bagi orang atau budaya lain yang hendak di manipulasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun