Mohon tunggu...
Minan Nur Rochman
Minan Nur Rochman Mohon Tunggu... -

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Idealisme dan Materialisme

9 April 2014   03:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:53 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Idealisme adalah suatu faham atau aliran yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-roh atau jiwa. Ide-ide dan pikiran atau yang sejenis dengan itu.

Salah satu tokoh dalam aliran ini adalah Plato, beliau mengatakan bahwa alam cita-cita atau ide itu merupakan kenyataan yang sesungguhnya, sedangkan alam nyata yang menempati ruang ini hanyalah bayangan dari alam ide tersebut.

Aristoteles menyebutkan sifat kerohanian dengan ajarannya melalui penggambaran alam ide sebagai suatu tenaga yang berada dalam benda-benda tersebut dan memberikan pengaruh pada benda tersebut.

Pada zaman aufklarung, tokoh-tokoh filsafat seperti Descartes dan Spinoza mengakui bahwa unsur kerohanian lebih penting dari pada kebendaan. Walaupun mereka mengakui kebendaan dan kerohanian. Dan kaum yang paling setia dalam menganut faham ini adalah kaum agamis.

Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain materi atau nature (alam), dan dunia fisik adalah satu. Pada abad 19 pertengahan, aliran ini mulai naik daun khususnya di barat.

Salah satu factor penyebabnya adalah bahwa dengan faham materialism orang-orang mempunyai harapan besar atas hasil-hasil ilmu pengetahuan alam. Faham materialism juga mudah untuk difahami karena tidak memerlukan dalil yang rumit dan teorinya jelas berpegang pada hal-hal yang jelas dan nyata.

Akan tetapi aliran ini mendapat kritikan dari kalangan kaum agama, karena faham materialism (pada abad 19) tidak mengakui adanya tuhan, berikut adalah beberapa kritikan dari kaum agama terhadap penganut faham materialism:

á´ªMaterialism menyatakan bahwa alam wujud ini terjadi dengan sendirinya dari khaos (kacau balau). Kata Hegel, jika kacau balau yang mengatur maka bukan kacau balau lagi namanya.

á´ªMaterialism mendasarkan segala kejadian dunia dan kehidupan pada asal benda itu sendiri. Padahal dalil itu menunjukkan adanya sumber dari alam sendiri yaitu Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun