Mohon tunggu...
Min AmrinaRosyada
Min AmrinaRosyada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

_

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penanaman Karakter Demokratis Kepada Anak Sekolah Dasar Tonggak Peradapan Bangsa

3 Januari 2025   13:38 Diperbarui: 3 Januari 2025   13:38 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan karakter merupakan suatu sistem pengenalan nilai-nilai karakter yang mencakup aspek pengetahuan, kesadaran atau keinginan, serta tindakan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut, baik kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, maupun orang lain, lingkungan, maupun kebangsaan. Pembangunan karakter bangsa dapat diwujudkan melalui pembentukan dan perkembangan karakter pada setiap individu. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang bersangkutan(Aziizah, 2023).

Pendidikan karakter demokratis adalah salah satu aspek penting yang perlu diterapkan di sekolah, sebagaimana dinyatakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional. Sikap demokratis mencerminkan kepribadian seseorang yang mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. Nilai-nilai demokrasi memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat, khususnya bagi siswa sekolah dasar sebagai bagian dari pendidikan pada tahap awal. Penanaman nilai-nilai demokrasi sejak dini sangat diperlukan karena dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap sistem pendidikan yang berlaku dalam masyarakat (Sitorus, 2024).

Pendidikan karakter merupakan wahana yang menjadikan peserta didik memiliki kepribadian atau akhlak yang patut dimiliki oleh seseorang anak manusia agar menjadikan mereka makhluk yang mulia di bumi. Selain itu pendidikan karakter harus dimulai sejak dini atau sejak anak memasuki usia masa sekolah karena pendidikan karakter memerlukan pembiasaan. Pembiasaan tersebut contohnya berbuat baik, pembiasaan berperilaku jujur, malu berbuat curang, malu bersikap malas, malu membiarkan lingkungannya kotor yang merupakan bentuk tanggung jawab setiap peserta didik semua pembiasaan ini. Tidak terjadi secara instan, melainkan perlu dilatih dengan sungguh-sungguh dan seimbang untuk mencapai bentuk serta kekuatan yang diinginkan.

Menangani permasalahan tersebut, penerapan pendidikan karakter menjadi hal yang wajib dilakukan, karena pendidikan karakter berkaitan dengan penanaman nilai-nilai berupa perilaku dan pembiasaan. Penanaman karakter pada peserta didik yang baik sejak awal dapat menjadikan peserta didik menjadi generasi penerus bangsa yang unggul dan beradab yang membawa kemajuan bagi bangsa dan negara. Dengan melihat kenyataan yang ada saat sekarang ini begitu kurangnya karakter peserta didik kita maka sangat perlu kita melakukan perbaikan dalam proses pendidikan di Indonesia dengan memasukkan nilai-nilai karakter pada kurikulum yang berlangsung.

Implementasi pendidikan demokrasi di sekolah dasar bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai demokratis sejak dini, seperti kebebasan berpendapat, toleransi, dan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Salah satu metode yang efektif adalah menciptakan iklim kelas yang transparan dan toleran, di mana siswa didorong untuk mengemukakan pendapat dan menghargai perbedaan. Hal ini dapat diwujudkan melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif dan pembelajaran berbasis masalah, yang mendorong siswa untuk bekerja sama dan berpikir kritis. Sebagai contoh konkret, guru dapat menerapkan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran. 

Dalam diskusi ini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan topik tertentu untuk dibahas. Setiap anggota kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, sementara anggota lain mendengarkan dengan seksama. Setelah diskusi kelompok, hasilnya dipresentasikan di depan kelas, dan siswa lain dapat memberikan tanggapan atau pertanyaan. Metode ini tidak hanya melatih kemampuan berpikir kritis dan komunikasi, tetapi juga menumbuhkan sikap saling menghargai dan toleransi terhadap perbedaan pendapat. Selain itu, penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang demokratis dapat mendukung internalisasi nilai-nilai demokrasi. 

Dalam MBS, partisipasi aktif dari seluruh warga sekolah, termasuk siswa, guru, dan orang tua, sangat dihargai dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan sekolah. Hal ini memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang praktik demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya pendidikan demokrasi di sekolah dasar juga ditekankan dalam penelitian yang menunjukkan bahwa siswa tidak hanya dijadikan objek pembelajaran, tetapi juga subjek yang terlibat aktif dalam diskusi selama proses pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang demokratis, di mana siswa bebas menyampaikan pendapat, memberikan sanggahan, dan memiliki kesempatan yang sama tanpa ada pembedaan dari segi suku, ras, dan golongan.

Pendidikan karakter dianggap penting karena anak-anak yang saat ini sedang menempuh pendidikan di sekolah akan menjadi pemegang masa depan bangsa. Sebagai langkah refleksi sekaligus antisipasi, pemerintah telah merancang penerapan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam seluruh aktivitas pembelajaran di sekolah. Sekolah menjadi salah satu alternatif utama sebagai wadah untuk menanamkan pendidikan karakter. Namun, realita yang kita saksikan saat ini menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik yang belum memiliki karakter sesuai dengan harapan kita. Hal ini terlihat dari adanya peserta didik yang suka berkata kasar, membully teman, tidak menyelesaikan tugas, kurang memiliki rasa empati terhadap sesama, dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.

Pendidikan karakter merupakan fondasi penting dalam pembentukan individu yang bermoral, berbudi pekerti, dan bertanggung jawab, mencakup hubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, dan bangsa. Implementasi pendidikan karakter, khususnya nilai demokrasi, menjadi esensial bagi siswa sekolah dasar sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa yang kuat dan beradab. Sikap demokratis, seperti toleransi, kebebasan berpendapat, dan partisipasi aktif, harus ditanamkan sejak dini agar siswa memiliki pemahaman dan keterampilan untuk berperan dalam masyarakat yang demokratis. Pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulum sekolah menjadi upaya strategis untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang unggul dan mampu beradaptasi dalam dinamika sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun